Suara.com - Ratusan demonstran di Hong Kong pada Senin malam (1/7) menyerbu gedung utama badan legislatif di kota itu, menghancurkan foto-foto pemimpin badan itu dan menuliskan slogan-slogan pro-demokrasi di dinding-dinding gedung dengan cat.
Aksi demonstran di Hong Kong dipicu karena frustrasi dengan kurangnya tanggapan pemerintah terhadap tuntutan kelompok oposisi yang kian memuncak.
Polisi dengan pelindung anti huru-hara dan gas air mata berupaya memasuki gedung itu dengan mengusir para demonstran dari jalan-jalan di sekitarnya, tetapi tampaknya polisi berhenti di luar gedung itu.
Juru bicara polisi sebelumnya menyampaikan peringatan bahwa “kekuatan yang sesuai” akan digunakan dalam operasi pembersihan itu, tetapi belum ada berita tentang demonstran yang ditangkap atau cedera.
Lampu biru dan merah dari puluhan mobil van dan bis polisi menerangi jalan-jalan yang ditinggalkan demonstran menuju ke badan legislatif itu.
Peningkatan drastis strategi demonstrasi ini terjadi pada hari peringatan kembalinya bekas jajahan Inggris itu ke China – yang menjadi hari libur di kota itu – dan mencerminkan memuncaknya rasa frustrasi pada pemimpin Hong Kong karena tidak menanggapi tuntutan para demonstran yang telah turun ke jalan selama beberapa minggu ini, demikian dikutip dari VOA Indonesia.
Kondisi Berangsur Tenang
Sementara itu, dikutip dari Reuters, kondisi Hong Kong pada Selasa (2/7) pagi berangsur tenang, beberapa jam setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan pemrotes yang telah menyerbu gedung Dewan Legislatif dalam suasana kacau.
Mereka memprotes rancangan undang-undang ekstradisi dalam tantangan langsung terhadap Beijing.
Baca Juga: KJRI Kembali Imbau WNI Terkait Aksi Lanjutan di Hong Kong
Puing termasuk payung, topi keras dan botol air adalah sedikit tanda yang ditinggalkan oleh kerusuhan tersebut --yang melanda beberapa bagian kota yang dikuasai China itu pada malam hari, setelah pemrotes menyebut dan mengacak-acak gedung dewan legislatif.
Polisi membersihkan jalan di dekat pusat finansial tersebut, dan melicinkan jalan buat kegiatan usaha agar kembali normal setelah kerusuhan luar biasa saat peringatan penyerahan Hong Kong 1997 kepada kekuasaan China.
Namun, kantor pemerintah di bekas koloni Inggris itu, tempat pemrotes memecahkan komputer dan menyemprot tembok dengan cat untuk menuliskan "anti-ekstradisi" dan mencerca polisi serta pemerintah di tempat gedung, ditutup pada Selasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?