Suara.com - Wafatnya Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana karena kanker paru-paru, ternyata tak hanya menjadi perhatian publik Indonesia.
Kabar meninggalnya Sutopo yang dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi untuk memberikan kabar pasti soal bencana alam, turut menjadi perhatian media-media internasional.
Media massa kenaamaan berbasis di Amerika Serikat, The New York Times, memublikasikan artikel pada laman daringnya berjudul "Sutopo Purwo Nugroho, Indonesia Disaster Spokesman, Dies at 49."
"Sutopo mendapat pengakuan nasional sebagai juru bicara pemerintah yang handal karena berdasarkan ilmu pengetahuan untuk memberikan penjelasan berdasarkan fakta soal bencana alam," tulis The New York Times, Senin (8/7/2019).
Sementara media prestisius asal Inggris, The Guardian, memublikasikan artikel berjudul Indonesia's much-lover disaster agency chief dies of cancer, atau "Kepala badan bencana yang sangat dicintai di Indonesia meninggal karena kanker."
The Guardian menuliskan, Sutopo adalah sosok sentral di Indonesia untuk memerangi kabar-kabar bohong alias hoaks terkait bencana alam.
"Dia dikenal karena komitmennya yang tak kenal lelah terhadap pekerjaan, misi pribadinya untuk memerangi berita palsu," tulis The Guardian.
The Guardian juga menyebutkan Sutopo yang humoris dan dicintai masyarakat Indonesia, terutama para jurnalis.
"Dia memunyai selera humornya yang unik, seperti sering ditampilkan di akun Twitter-nya. Pak Topo dipuji sebagai 'pelayan negara yang sejati' oleh pengguna media sosial Indonesia."
Baca Juga: Sutopo Juga Divonis Adekarsinoma, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita
Media asal Singapura dan menjadi referensi Asia Tenggara, Straits Times, pada laman daringnya memublikasikan artikel Indonesia's famed disaster spokesman Sutopo Purwo Nugroho dies of cancer.
Straits Times menuliskan kiprah Sutopo, salah satunya saat Gunung Agung, Bali, meletus beberapa waktu lalu.
”Ketika Gunung Agung meletus dan membuat Bali terhenti, Sutopo yang masih dirawat karena hanya bisa bernafas melalui satu paru-paru, masih saja mengeluarkan siaran pers kepada jurnalis," tulis Straits Times.
Tak hanya itu, Straits Times juga menuliskan, "Sambil berjuang melawan kankernya sendiri, ia terus menenangkan publik saat dilanda kebakaran hutan, tanah longsor, banjir, dan gempa bumi."
Sementara Channel News Asia, memublikasikan berita tentang Sutopo berjudul, Indonesia disaster relief official Nugroho dies of cancer: Report.
”Nugroho adalah wajah dari ribuan orang yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana Indonesia. Ia dikenal sebagai Pak Topo yang dikenal karena militansinya,” tulis Channel News Asia.
Berita Terkait
-
Sutopo Juga Divonis Adekarsinoma, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita
-
Dua Mimpi Sutopo BNPB yang Terwujud Sebelum Ajal Menjemput
-
Pemakaman Sutopo Diiringi Isak Tangis Keluarga
-
Buntut Sutopo Meninggal, YLKI Minta Pemerintah Jokowi Buat Peta Kanker
-
Mahfud MD Kenang Pertemuan Terakhir dengan Sutopo: Luar Biasa!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!