Suara.com - Meski Pilpres 2019 telah lama berlalu dan KPU telah menetapkan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, dinamika politik masih terus bergulir.
Tak puas dengan putusan Mahkamah Konstitusi, tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengajukan gugatan kasasi atas sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Agung.
Sementara, Sandiaga Uno tampak lebih santai menjalani hidupnya. Bahkan ia juga melakukan tantangan bottle cap challange untuk mengisi waktunya.
Itulah beberapa berita yang ramai dibicarakan pada Rabu (10/7/2019). Berikut Suara.com merangkum 5 berita terpopuler sepajang Rabu kemarin.
1. Gugatan MA Prabowo Dipandang Sebelah Mata oleh KPU
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Viryan Aziz mempersilakan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno angkat bicara mengenai gugatan kasasi yang dilakuka oleh Prabowo-Sandi ke MA. Menurutnya, putusan MK bersifat final.
"Kita sama-sama ketahui MK telah menyidangkan dan memutuskan, putusan MK final dan mengikat, jadi bagi kami sudah selesai," kata Viryan.
Simak berita selengkapnya di sini.
2. BJ Habibie Masuk Rumah Sakit
Presiden RI ke-3 BJ Habibie kembali menjalani perawatan di rumah sakit. Kekinian, kesehatannya diketahui sudah dalam kondisi stabil.
Foto BJ Habibie sedang duduk di dalam ruang perawatan rumah sakit beredar di media sosial. Sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto membenarkan bila BJ Habibie sedang menjalani perawatan.
Baca Juga: Jadi Pengacara, Yusril Usahakan Habil Marati Bebas dari Rutan Polda
Simak berita selengkapnya di sini.
3. Sandiaga Tantang Menteri Susi dan PM Kanada Tendang Tutup Botol
Sandiaga Uno memenuhi tantangan bottle cap challange dari influencer Arief Muhammad. Ia melakukan tantangan menendang tutup botol dengan menggunakan kaki dan diunggah ke media sosial.
Usai menyelesaikan tantangan tersebut, Sandiaga Uno menantang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk mengikuti tantangan tersebut.
Simak berita selengkapnya di sini.
4. Kesalahan Editing Harian Kompas Panen Komentar Kocak dari Warganet
Media sosial dikejutkan dengan penampakan Harian Kompas cetak edisi Rabu (10/7/2019) yang mengalami kesalahan teknis dalam penulisan. Di bagian kolom headline koran tersebut masih tertulis lorem ipsum.
Penampakan Harian Kompas cetak tersebut langsung menjadi sorotan warganet. Berbagai komentar lucu dari warganet langsung memenuhi media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG