Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar eks capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertanggung jawab atas membesarnya residu politik yang dihasilkan. Sebab, Prabowo dan Sandiaga lah yang memberikan panggung besar untuk politik idntitas.
Melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2, Ferdinand Hutahaean menyebut bila kini residu politik identitas yang dihasilkan menjadi semakin membesar karena diorganisir.
"Residu politik identitas itu kini menjadi kekuatan yang makin besar karena diorganisir dan diberikan tempat serta panggung besar selama pilpres," kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Suara.com, Senin (15/7/2019).
Residu politik yang dihasilkan tersebut bahkan memiliki dampak yang sangat besar. Kini mereka membenci silahturahmi dan persatuan Tanah Air hingga lebih memilih memasang bendera merah tanda permusuhan antar anak bangsa.
Ferdinand Hutahaean meminta agar Prabowo dan Sandiaga bisa bertanggungjawab penuh atas terciptanya residu politik identitas yang semakin membesar.
"Mereka bahkan mencaci maki persatuan, membenci silaturahmi dan memilih permusuhan sesama anak bangsa. Prabowo Sandi harus bertanggung jawab," ungkapnya.
Selama kampanye berlangsung, Ferdinand Hutahaean juga menyoroti hilangnya visi dan misi untuk rakyat dan minusnya langkah konkret untuk membangun negeri. Sementara narasi kebencian dan amarah hingga politik identitas ditumbuhkan secara subur.
"Selama kampanye, visi misi hilang, janji untuk rakyat tak ada, miskin harapan, minus langkah konkret, yang surplus hanya narasi kebencian dan amarah hingga overdosis politik identitas," tutur Ferdinand Hutahaean.
"Inilah momok kekalahan dan semakin mudah dikalahkan karena pemamfaatan kekuasaan meski minor," pungkasnya.
Baca Juga: Demokrat: Narasi Prabowo-Sandiaga Overdosis Politik Identitas Tanpa Visi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik