Suara.com - Sejumlah personel polisi dari Polda Metro Jaya berjaga di depan kediaman Prabowo Subianto Jalan Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2019). Ini mengingat adanya kabar akan ada aksi massa dari Jaringan Pemuda Penyelamat Konstituen (JPPK) Prabowo - Sandiaga Uno menolak rekonsiliasi antara Prabowo dengan Joko Widodo (Jokowi).
Dari pantauan Suara.com sekitar pukul 09.45 WIB, sejumlah personel polisi tampak bersiaga di sekitar kediaman Prabowo. Tampak pula satu unit mobil pengendalian massa dari Korps Shabara Polda Metro Jaya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, pihak telah menurunkan 100 personel yang berjaga di sekitar kediaman Prabowo. Mereka akan disiagakan sampai situasi benar-benar kondusif.
"Kita masih antisipasi, siapkan personel untuk lakukan pengamanan di sini karena bagaimana pun fasilitas pribadi itu dilarang jadi objek unjuk rasa. Ini kan rumah, tidak boleh di sini," kata Indra saat ditemui di lokasi Jalan Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).
Indra mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat pemberitahuan atau izin terkait aksi massa yang dijadwalkan digelar di kediaman Prabowo Subianto hari ini.
Namun, Indra menegaskan sebagaimana aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum menyebutkan tidak diperbolehkan adanya unjuk rasa di depan fasilitas pribadi milik orang.
"Kalau menyampaikan aspirasi dia wajib memberitahukan kepada pihak kepolisian, tetapi mereka harus tahu bahwa aturan-aturan khususnya yang menjadi objek unjuk rasa tidak dibenarkan di fasilitas-fasilitas pribadi, apalagi rumah seperti ini enggak boleh," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua JPPK Prabowo - Sandiaga Uno, Fhais mengatakan aksi gagal digelar hari ini lantaran pihaknya ingin terlebih dahulu berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya terkait adanya larangan melakukan aksi di depan fasilitas pribadi.
Untuk itu, Fhais menuturkan hari ini pihaknya akan berkonsultasi dan menyampaikan surat pemberitahuan aksi yang direncanakan akan digelar pada Rabu (17/7/2019) lusa.
Baca Juga: Siang Ini Amien Rais Beri Pernyataan Resmi Pasca Jokowi - Prabowo Bertemu
Berita Terkait
-
Siang Ini Amien Rais Beri Pernyataan Resmi Pasca Jokowi - Prabowo Bertemu
-
JK: Pertemuan Prabowo - Jokowi Damaikan Kehidupan Politik
-
Tak Dapat Izin Polisi, Pendukung Batal Demo di Depan Kediaman Prabowo
-
Analis Nilai Oposisi Prabowo Akan Sehatkan Demokrasi Indonesia
-
Konsisten Oposisi, Gerindra Ungkap Tawaran Jatah Menteri hingga Wapres
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu