Suara.com - Menteri Lingkungan Prancis François de Rugy mendapat kecaman setelah dituding menggunakan uang negara untuk menyelenggarakan makan malam mewah yang tidak berhubungan dengan pekerjaan politiknya.
Dalam pernyataan tertulis yang panjang di halaman Facebook-nya, de Rugy menyalahkan 'hukuman mati tanpa pengadilan di media' atau 'media lynching'.
"Serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan di media telah mendorong saya hari ini untuk mengambil langkah yang diperlukan - yang semua orang akan mengerti," tulisnya, Selasa (16/7/2019).
"Serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan di media itu, yang menargetkan keluarga saya, memaksa saya untuk mengambil langkah mundur yang diperlukan," imbuh de Rugy, yang diketahui juga memegang jabatan menteri negara, sehingga merupakan orang nomor dua dalam pemerintahan setelah Perdana Menteri Edouard Philippe.
Suara.com mengutip TheLocal.fr, Juru Bicara Pemerintahan Sibeth Ndiaye mengumumkan bahwa pengunduran diri de Rugy telah diterima.
Sebelumnya situs web berita investigasi Mediapart mengabarkan bahwa sang menteri telah belasan kali menyelenggarakan makan malam mewah sejak 2017 hingga 2018, ketika masih menjadi ketua parlemen Prancis, di pesta La Republique En Marche Presiden Emmanuel Macron.
De Rugy mengakui dirinya menjadi tuan rumah makan malam di bekas kediamannya, tetapi dengan tegas menolak tuduhan bahwa acara sosial itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya.
Menu makan malam mewah itu mencakup, antara lain, sampanye, lobster raksasa, dan sebotol anggur senilai €500 (Rp7,8 juta) yang telah ditandatangani Pangeran Charles.
Ia bahkan dituduh menyewa flat bersubsidi meskipun memiliki gaji yang lebih tinggi dari yang semestinya.
Baca Juga: Berbulan-bulan Hilang, Pelancong Prancis Ditemukan Jadi Tulang di Australia
Meski begitu, pada Jumat (12/7/2019) de Rugy berani bersumpah tidak akan mengundurkan diri.
Kepada stasiun TV Prancis BFMTV, dia mengaku tak pernah membayar lebih dari €30 (Rp469 ribu) untuk sebotol anggur, tak makan lobster karena alergi kerang, dan menghindari sampanye karena membuatnya sakit kepala.
Namun akhirnya pada Selasa ia mengundurkan diri, dan pimpinan Mediapart Edwy Plenel berkomentar, pengunduran diri itu dipicu oleh dugaan baru bahwa de Rugy menyalahgunakan uang sakunya sebagai anggota parlemen untuk membayar biaya partai politiknya, yang sebenarnya dilarang dalam peraturan.
"Kami melakukan pekerjaan kami untuk kepentingan publik," kata Plenel.
Sementara itu, de Rugy berencana untuk menuntut Mediapart atas tuduhan pencemaran nama baik yang menurutnya bertujuan untuk merusak, mencoreng, dan menghancurkan namanya.
Berita Terkait
-
Apakah Minuman Manis Bisa Menyebabkan Kanker? Begini Menurut Pakar
-
Kukuruyuknya Dinilai Berisik, Ayam Jago Ini Diseret ke Pengadilan
-
Terlalu Kencang Berkokok, Seekor Ayam Jantan Digugat di Pengadilan
-
Kolam Renang di Prancis Ditutup Setelah Ada Wanita Memakai Burkini
-
Eropa Dilanda Suhu Terpanas, Picu Kebakaran dan Listrik Padam
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!