Suara.com - Sidang yang tak biasa baru-baru ini digelar di Île d'Oléron, Rochefort, Prancis. Seekor ayam jantan bernama Maurice diadili di sana.
Suara si ayam jantan itu dianggap terlalu bising, sehingga tetangga melaporkannya dengan tuduhan terkait polusi suara. Kasusnya pun sudah diproses di pengadilan.
Diberitakan The Guardian, Kamis (4/7/2019), dua pensiunan mengeluhkan suara Maurice setiap berkokok pukul setengah tujuh pagi.
Menurut mereka, tingkat kebisingan suara Maurice terlalu tinggi dan tidak normal, sehingga mengganggu kedamaian di rumah kedua mereka di pulau itu.
Karena kasus tersebut, Maurice menerima banyak dukungan dari seluruh Prancis.
Ia pun seketika tenar. Sebuah petisi bahkan telah banyak ditandatangani untuk membela kokok Maurice.
Para pendukung juga membuat spanduk "Saya Maurice" di media sosial. Tak hanya itu, bahkan kepala suatu wilayah, Dominique Bussereau, mengungkapkan solidaritasnya untuk Maurice di Twitter.
Saat sidang pun, meski Maurice tidak berada di pengadilan, sejumlah pendukung rela berdiri menunggu di luar sambil menggendong ayam jantan.
Menurut pengadilan, pasangan yang menggugat Maurice berusia 65 dan 70. Mereka berasal dari luar Île d'Oléron, tetapi memiliki rumah kedua di sana.
Baca Juga: Pesan Amien Rais ke PAN: Jangan Rabun Ayam Hanya Untuk Satu Kursi Menteri!
Pengacara mengatakan bahwa mereka telah membeli rumah di Île d'Oléron pada 2004, jauh sebelum Maurice lahir, yakni pada 2017.
Keduanya tidak hadir di persidangan karena menghindari awak media. Menurut keterangan pengacara, pelapor ingin pengadilan memutuskan bahwa kebisingan harus dihentikan.
Sementara itu, pengacara pemilik Maurice, Corinne Fesseau, berpendapat bahwa kokoknya bukanlah suara yang aneh di pulau itu.
Putusan pengadilan akan ditetapkan pada 5 September mendatang.
Pada 1995 silam, kasus serupa pernah terjadi. Suara seekor ayam jantan dituduh sebagai penyebab kematian. Pengadilan banding Prancis kemudian menyatakan, tidak mungkin ayam jantan bisa dibuat berhenti berkokok.
"Ayam itu adalah hewan yang tidak berbahaya, sangat bodoh, sehingga tidak ada yang bisa melatihnya, bahkan sirkus China sekali pun," kata hakim.
Berita Terkait
-
Kolam Renang di Prancis Ditutup Setelah Ada Wanita Memakai Burkini
-
Eropa Dilanda Suhu Terpanas, Picu Kebakaran dan Listrik Padam
-
Nekat, Pasangan Kekasih Mendaratkan Pesawat di Puncak Gunung Mont Blanc
-
Nekat Telan Tulang Ayam Tanpa Dikunyah, Wanita Ini Nyaris Lumpuh!
-
Keracunan Ayam, 110 Mahasiswa Diare Sampai Dilarikan ke Rumah Sakit
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis