Suara.com - RAM, bocah penghuni Pusat Layanan Anak Terpadu Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tewas diduga dianiaya dua bocah seasrama, Sabtu (27/7/2019) sekitar pukul 05.30 WIB.
Kapolsek Pontianak Kota Komisaris Sugiono mengatakan, kedua terduga pelaku juga anak di bawah umur, yakni Rid dan Wir.
“Ketiganya adalah penghuni PLAT, yang menjadi pusat pembinaan anak yang berhadapan dengan hukum. Pelaku Rid ada di sana karena terlibat kasus pencurian kucing. Sementara Wir juga kasus pencurian,” kata Sugiono seperti diberitakan Antara.
Berdasarkan informasi KPPAD Kalbar, korban Ram sebenarnya bukan anak yang berhadapan dengan hukum. Ia hanya dititipkan Dinas Sosial Pontianak tanpa alasan yang tepat di PLAT.
Korban adalah penyandang disabilitas. Sugiono menuturkan, KPPAD Kalbar sebenarnya sudah memperingatkan Dinsos Kota Pontianak agar korban tidak dititipkan di PLAT tersebut, tetapi tidak direspons.
"Karena kedua pelaku ini anak-anak di bawah umur, sehingga kami titipkan di PLAT Kota Pontianak yang kebetulan di belakang Mapolsek Pontianak Kota, dan penghuni PLAT tersebut ada enam, satu perempuan dan satu laki-laki," katanya.
Ia menjelaskan, kronologis penganiayaan tersebut, yakni pada Jumat (26/7) sekitar pukul 13.00 WIB, sempat terjadi penganiayaan oleh kedua pelaku terhadap korban dan sudah dicegah oleh petugas.
"Kemudian penganiayaan kedua berlanjut di belakang ketika tidak ada petugas, yang dilakukan oleh Rid," katanya.
Guna mencegah hal yang tidak diinginkan, maka kelimanya diamankan. Dan dari lima anak itu, dua di antaranya melakukan penganiayaan.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Anak, Habib Bahar bin Smith Siap Diadili
"Penganiayaan berawal ketika Rid menyuruh korban mengurut. Karena korban mengalami cacat fisik akhirnya korban tidak menuruti permintaan pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan tersebut," katanya.
Akibat penganiayaan itu, korban sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 19.00 WIB dan meninggal Sabtu (27/7) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Berita Terkait
-
Sebut Polisi Siksa Anak saat 22 Mei, KontraS: Direndam di Kolam Kotor
-
Mobil Mewah Langka Ini Nyelonong dari Hutan Perbatasan RI - Malaysia
-
XL Axiata Perkuat Jaringan Data di Pulau Borneo
-
Jarak Pandang di Kalimantan Barat Mulai Terganggu Kabut Asap
-
80 Hektare Lahan Gambut Terbakar di Mempawah, Petugas: Kami Kewalahan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan