Suara.com - Keluhan tentang polusi udara di Jakarta belum berakhir. Hingga Senin (29/7/2019), warganet Masih terus mengunggah foto kenampakan udara Ibu Kota.
Salah satu videonya diunggah oleh pengguna Twitter @supjamurenak pada Senin pagi.
"Damn, Jakarta air is so disgusting @GreenpeaceID This morning around 8:50 am," cuitnya.
(Gila, udara Jakarta sangat menjijikkan @GreenpeaceID Pagi ini sekitar pukul 08.50 WIB -red).
Video berdurasi tujuh detik itu mempertontonkan kondisi udara Jakarta yang sangat keruh hingga berwarna abu-abu.
Penampakan gedung-gedung, pepohonan, dan jalanan pun tak bisa terlihat secara jelas di video tersebut.
Cuitan itu kemudian dibalas oleh @kn_bangdol, yang menambahkan foto perbandingan antara Jakarta pada Senin sekitar pukul 10 pagi dengan suatu pagi sekitar pukul 6 pada akhir Maret lalu.
Perbedaan di dua foto itu sangatlah kentara. Pada foto yang disebut pengunggah diambil empat bulan sebelumnya, langit Jakarta masih terlihat lebih cerah.
Serabut-serabut awan pun masih bisa dilihat dengan jelas. Bagian atas gedung-gedung pencakar langit juga memancarkan warna jingga yang berasal dari semburan cahaya matahari.
Baca Juga: DPRD DKI Kritik Lidah Mertua Anies, Bukan Solusi Atasi Polusi Udara Jakarta
Pemandangan itu jauh berbeda dengan foto di sebelahnya. Langit tampak buram dan kelabu. Bahkan sama sekali tak terlihat sinar matahari di kota itu.
"Perbandingan Langit Jakarta tadi pagi dengan 21 Maret (kebetulan punyanya ini buat pembanding)
#PolusiJakarta," kicau @kn_bangdol.
Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin mengatakan, polusi udara Jakarta, yang sudah sangat buruk, disebabkan transportasi.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa emisi karbon monoksida yang ada di langit Jakarta dapat memperbesar gas rumah kaca, meningkatkan suhu rata-rata permukaan, yang ujungnya akan menyebabkan perubahan iklim.
"Untuk mengatasi pencemaran udara Jakarta, maka perlu menerapkan pengendalian emisi sektor transportasi dengan konversi bahan bakar gas (BBG)," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Berita Terkait
-
Polusi Udara Jakarta Sangat Buruk, Bisa Sebabkan Perubahan Iklim
-
Digugat karena Polusi Udara, Jokowi dan Anies Bisa Dikenai Bayar Kompensasi
-
Kerja di Singapura, Eks Asisten Menteri Susi Prihatin Polusi Udara Jakarta
-
Akibat Perubahan Iklim, Ini Prediksi Iklim Jakarta Pada 2050
-
Polusi Jakarta Makin Pelik, Ini Antisipasi PLN untuk Tidak Ikut Mencemari
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?