Suara.com - Rocky Gerung turut buka suara soal nasib Presidium Alumni (PA )212 yang dikaitkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang oposisi.
Menurut pengamat politik tersebut, pernyataan Jokowi soal keinginanya memiliki oposisi masih samar. Ia mengkritisi tidak adanya topik lain setelah 'cebong dan kampret telah usai'.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung lewat video yang diunggah channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (30/7/2019). Ia beranggapan pembicaraan presiden soal oposisi tidak jelas ujungnya.
"Kan Pak Jokowi bilang, kami memerlukan oposisi. Memerlukan artinya, memerlukan ingin dikritik atau ingin masuk? Itu didomestikasi. Enggak jelas isi pembicaraan itu," tutur Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian membeberkan alasan kenapa PA 212 masih ramai dibicarakan sampai sekarang. Menurutnya, hal itu karena belum ada topik pembicaraan baru di masyarakat.
"Kenapa diskusi ini berlanjut terus di berbagai sosial media, pojok-pojok warung kopi karena tidak ada imajinasi sosial yang diucapkan presiden selain 'cebong dan kampret telah usai' itu," imbuhnya.
Selanjutnya, presiden dianggap belum bisa menemukan topik pembicaraan baru di masyarakat karena lebih sering membahas prestasi masa lalu.
"Apa tentang sosial teks baru, nggak ada. Ide tentang bernegara nggak diucapkan presiden. Yang diucapkan presiden adalah mengulangi pretasi selama dia berkuasa 4 atau 5 tahun yang lalu. Jadi kita tidak punya referensi tentang apa sebetulnya yang dimaksud dengan berdemokrasi, beroposisi," tukasnya.
Rocky Gerung kemudian menekankan tentang kemenangan, baiknya presiden menemukan isu sosial baru bukannya menggunakan teks lama.
Baca Juga: Soal Pertemuan Prabowo - Mega, Rocky Gerung: Ada yang Akan Disingkirkan
"Presiden sebagai kepala negara tidak mengucapkan sosial teks baru, karena itu dia pergi ke sosial teks lama seperti teroris harus dibubarin, FPI segala macam. Kelihatannya beliau kurang paham. Kemenangan itu seharusnya difungsikan New Kind of Social teks (jenis teks sosial baru), tutup Rocky Gerung.
Berita Terkait
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja
-
Menkeu Purbaya 'Ledek' Rocky Gerung, Muncul Dugaan Sindiran untuk Jokowi
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Beda Pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung yang Disuruh Belajar Ekonomi Lagi
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu