Suara.com - Polusi udara di Jakarta semakin parah saat masuk musim kemarau. Gubernur DKI Jakarta disarankan membuat modifikasi cuaca berupa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara yang semakin parah.
Usulan itu disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi .
“Saya mengimbau kepada Pak Gubernur untuk dibuat hujan buatan. Bagaimana caranya kan bisa dari ahlinya,” kata Prasetio di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Prasetio menuturkan, udara Jakarta yang dihirup oleh masyarakat saat ini sudah sangat kotor. Ia menyebut polusi bisa berdampak buruk kepada masyarakat.
“Karena sekarang masuk ke hidung sedikit saja sudah kekotoran, karena kepenatan, memang situasi dan kondisi saat ini diperparah dengan musim kemarau ya, jadi pada intinya memang harus ada hujan buatan,” kata Prasetio.
Politikus PDI Perjuangan itu sepakat dengan cara yang ditawarkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) soal hujan buatan. Ia mengaku khawatir nantinya akan semakin banyak orang yang memprotes karena masalah polusi udara.
“Pokoknya ini harus segera, ini sudah makin parah, nanti ada gerakan-gerakan masyarakat nanya kayak gimana. Ya, saya mengimbau kepada Gubernur, ini harus segera ada hujan buatan,” kata Prasetio.
Menurut Prasetio, hujan buatan yang bakal diterapkan itu dapat mengurangi pencemaran udara yang kian memburuk saat ini.
Ia menilai buruknya kualitas udara dalam beberapa bulan belakangan menjadi bukti gagalnya upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menekan polusi di Ibu Kota.
Baca Juga: Bagaimana Agama Melihat Masalah Lingkungan, Sampah sampai Polusi Udara?
Diketahui, menurut data pada laman resmi AirVisual mencatat kualitas udara di Ibu Kota DKI Jakarta pada Jumat pukul 05.30 WIB masuk dalam kategori tidak sehat, Indonesia berada di urutan kedua dunia dengan angka 162 atau setara dengan parameter PM2.5 konsentrasi 77.2 µg/m³ berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara. (Antara)
Berita Terkait
-
Instruksi Khusus Gubernur Anies untuk Atasi Polusi Udara di Jakarta
-
Anies Hentikan Bantuan untuk Pencari Suaka, Warga Jakarta Silakan Bantu
-
Anies Hentikan Bantuan untuk Pencari Suaka, Cadangan Logistik Disimpan Lagi
-
Anies Keluarkan Instruksi Gubernur Atasi Kualitas Udara Jakarta, Ini Isinya
-
Diadukan ke Anies karena Palak Pedagang Hewan, Camat: Kita Cari Sumbangan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar