Suara.com - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan mengaku dirugikan saat kejadian pemadaman listrik selama berjam-jam di berbagai daerah. Ia mengaku rugi sebesar Rp 5 ribu karena kejadian tersebut.
Dalam konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Tigor bercerita ikut terjebak bersama para calon penumpang lainnya di Stasiun Bogor kemarin, Minggu (4/8/2019) saat terjadi mati lampu massal. Tigor saat itu ingin ke Stasiun Manggarai untuk bisa pulang ke rumahnya.
Tigor mengaku sempat menunggu selama delapan jam dari pukul 13.00 WIB - 21.00 WIB. Namun, karena listrik tak kunjung menyala, ia pulang dijemput anaknya.
Tigor sudah terlanjur membeli tiket yang disebutnya berharga Rp 5000. Ia akhirnya tidak bisa menggunakan tiket tersebut dan merasa uangnya hangus begitu saja.
"Saya menunggu dari jam 1 lewat sampai jam 9. Akhirnya saya menyerah," ujar Tigor di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).
Lantaran merasa dirugikan akibat pemadaman listrik itu, pengamat transportasi itu mengaku akan menggugat PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Ia meminta agar kedua perusahaan BUMN tersebut membayar ganti rugi ongkosnya.
"Jadi saya mau menggugat kerugian saya, hanya Rp 5000. Kerugian saya tolong dibayarin, ongkos saya dari stasiun Bogor ke stasiun Manggarai," kata Tigor.
Ia menyebut gugatannya itu bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar juga ikut memperjuangkan haknya karena dirugikan akibat kejadian itu.
Baca Juga: Bungkam soal Mati Lampu Massal, Luhut dan Jonan Kompak Kabur Masuk Mobil
"Sebetulnya juga untuk mengajak, meng-influence masyarakat, supaya jangan diam," jelas Tigor.
Ia meminta masyarakat juga harus sadar upaya hukum seperti menggugat merupakan hak warga negara. Selain itu, dengan gugatannya, ia berharap pemerintah bisa memperbaiki pelayanan publiknya.
"Adanya kritik publik secara hukum itu untuk mengoreksi dan mendorong pelayanan publik yang baik," katanya.
Berita Terkait
-
Bungkam soal Mati Lampu Massal, Luhut dan Jonan Kompak Kabur Masuk Mobil
-
Pejabat Korsel Mundur karena Mati Lampu, FPI Sebut Pemerintah Tak Gentle
-
Korban Mati Lampu Massal Jakarta Diminta Gugat PLN, Ajukan Class Action
-
Setelah Mati Lampu Massal, Bekasi Kini Kena Pemadaman Listrik Bergilir
-
Mati Lampu Massal, YLKI: PLN Harus Ganti Rugi Konsumen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid