Suara.com - Majelis Hakim Pengadilan Militer I-04, Palembang masih menunggu kehadiran dua orang saksi kunci untuk memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Prada Deri Pramana (DP) terhadap kekasihnya, Fera Oktaria (21) di Penginapan Sahabat Mulia, Banyuasin, 8 Mei silam.
Kedua saksi tersebut yakni Dodi Karnadi dan Muhammad Hasanuddin. Keduanya, berdasarkan keterangan terdakwa Prada DP dalam persidangan, sempat ditemui di rumah usai membunuh korban Fera.
Namun, kekinian, keberadaan dua orang tersebut belum diketahui kendati pengadilan telah melakukan pemanggilan untuk menghadiri persidangan.
Tidak hanya itu, dalam kasus tersebut juga muncul nama Imam Satria yang sempat memberikan saran kepada terdakwa untuk membakar korban demi menghilangkan jejak. Belakangan diketahui jika saksi Imam meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Dawas Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, pada 22 Juni 2019 lalu.
Dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) Dodi Karnadi yang dibacakan Oditur Mayor Chk Darwin Butar Butar dan Mayor Chk Andi Putu secara bergantian, Dodi Karnadi adalah paman Prada DP sedangkan Hasanuddin adalah teman Dodi.
Saksi almarhum Imam diduga menyarankan Prada DP membakar korban Fera yang saat itu terbujur kaku di kamar penginapan.
"Saya siram dengan pertalite di tubuh korban. Untuk membakarnya menggunakan racun nyamuk. Tapi tidak jadi karena saya tidak tega membakarnya," ujarnya dalam persidangan, Kamis (15/8/2019).
Dalam persidangan juga diketahui jika saksi Imam yang menghubungi saksi lainnya, Muhammad Hasanudin yang saat itu belum mengetahui kejadian pembunuhan tersebut. Oleh Imam, dijelaskan jika terdakwa Prada DP tengah mengalami masalah keluarga dan ingin belajar mengaji.
Hasanudin pun menyarankan agar Prada DP belajar di pesantren Kota Serang, Banten. Keduanya pun berangkat, sedangkan terdakwa Prada DP tinggal di sana selama satu bulan sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Baca Juga: Prada Deri Akui Dibantu Paman Simpan Potongan Tubuh Fera ke Koper
"Saya takut seperti ada yang mengikuti saya. Karena tak tahan, akhirnya saya menghubungi keluarga, dan menyerahkan diri," katanya sembari menangis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada