Suara.com - Prada Deri Pramana mengaku sempat panik seusai membunuh Fera Oktaria (21) dengan cara dimutilasi. Hal itu disampaikan Prada Deri dalam persidangan kasus pembunuhan yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).
Setelah mengetahui Fera sudah tidak bernyawa, muncul melakukan mutilasi tersebut muncul saat Prada Deri menemukan gergaji besi yang ada di gudang Penginapan Sahabat Mulia, Banyuasin, 8 Mei 2019 lalu.
Di hadapan Oditur Militer, Mayor D Butar Butar, terdakwa DP masuk kembali ke kamar 06 sembari dengan gergaji besi tersebut dan memulai memotong lengan kanan korban Fera.
"Saya buka baju korban menuju kamar mandi," katanya di sidang.
Terdakwa pun sempat membuka baju agar tidak terkena percikan darah dari jenazah Fera. Sayangnya, proses mutilasi tersebut tidak mulus. Gergaji tersebut patah. Dengan perasaan campur aduk, Deri kembali memutar otak untuk menemukan cara bagaimana cara menghilangkan jejak aksinya.
Barulah, keesokan paginya 9 Mei 2019, terdakwa pergi ke rumah pamannya, Dodi Karnadi (36) yang tidak jauh dari lokasi tempat dirinya bersama korban Fera menginap.
"(Dodi) sempat terkejut karena pengakuan saya," kata dia.
Melihat ulah terdakwa Prada DP, Dodi pun panik dan terkejut. Tak lama, sang paman lalu memberikan kantong plastik berukuran besar yang nantinya bisa digunakan terdakwa Prada DP menyembunyikan tubuh korban Fera ke dalam koper untuk dibawa keluar penginapan.
"Agar darahnya tidak menetes, dimasukkan ke dalam kantong plastik itu. Baru disimpan di dalam koper yang sudah saya beli," katanya.
Saat bertemu Dodi, Prada DP mengaku jika pamannya itu menyarankan agar jenazah korban dipotong menjadi dua bagian dan dimasukkan ke dalam koper sehingga bisa dibawa keluar kamar.
Baca Juga: Jejak Prada Deri Permana Terkuak Dari Sidik Jari di Pintu Penginapan
Tak lama, sore harinya Prada DP kembali ke penginapan untuk kembali mencoba memotong jasad kekasihnya tersebut. Ia juga sudah membeli gergaji besi baru di sebuah toko bangunan dekat rumah Dodi.
Prada DP mengaku sempat meminta bantuan Dodi untuk ikut membantu memutilasi jasad Fera, hanya saja Dodi menolaknya.
"Saya sendirian kembali ke penginapan. Tapi saat di kamar, upaya untuk meneruskan mutilasi tersebut tidak saya lanjutkan. Saya tidak tega," kata dia.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD