Suara.com - Terdapat kejadian yang memilukan saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 Republik Indonesia (RI) di Pantai Maju atau Pulau D hasil reklamasi. Kejadian tersebut adalah seorang nelayan yang diusir oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pantauan Suara.com di lokasi, nelayan dengan kapal tradisional kecilnya itu mencoba berlabuh di pinggir pantai pulau buatan itu. Namun, petugas Satpol PP tersebut menghampiri nelayan tersebut.
Petugas yang tidak diketahui namanya itu meminta agar nelayan tersebut tidak menepi di lokasi itu. Alasannya, karena Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan meninjau lokasi nelayan setelah memimpin upacara HUT RI itu.
"Pak geser dulu, Bapak (Anies Baswedan) mau ke sini," ujar Petugas Satpol PP kepada nelayan tersebut.
Nelayan tersebut lantas kembali mengambil tongkat dayung dan bergegas menjauh dari bibir pantai. Ia terlihat menjauh sekitar 50 meter dari lokasi sebelumnya.
Namun, petugas Satpol PP tersebut terlihat tidak puas. Ia malah meminta agar nelayan mendayung lebih jauh lagi.
"Woy pak, geser pak. Geser lagi," teriak petugas tersebut kepada nelayan.
Nelayan itu akhirnya kembali mendayung untuk menjauhkan kapal kecilnya dari lokasi upacara. Tanpa menengok, ia terus menjauh sampai akhirnya tak terlihat lagi.
Ironinya, kejadian ini menunjukan kebalikan dari perkataan Anies soal alasannya mengadakan upacara di Pulau buatan itu.
Baca Juga: Tak Sia-sia Bersolek dari Subuh, Istri Menhan Dapat Sepeda dari Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Anies mengaku sengaja memilih pantai maju atau pulau D hasil reklamasi teluk Jakarta untuk upacara 17 Agustus karena memiliki tujuan sendiri. Anies mengaku upacara itu menandakan lahan reklamasi adalah milik negara.
Menurut Anies, dulu, pulau hasil reklamasi seperti diprivatisasi karena tidak sembarang orang boleh memasukinya. Bahkan pulau-pulau buatan itu terkesan hanya dimiliki oleh pihak swasta.
"Bahkan media pun masuk ke sana tidak bisa, dijaga ketat seakan-akan itu milik pribadi, seakan-akan milik swasta," ujar Anies di gedung DPRD DKI, Rabu (14/8/2019).
Anies mengklaim saat ini kesan tersebut sudah berubah. Masyarakat secara bebas disebutnya bisa keluar-masuk lokasi pulau hasil rekmalasi tersebut.
"Kita ubah kawasan itu menjadi kawasan milik republik Indonesia, yang seluruh warga negara bisa masuk ke kawasan itu," kata Anies.
Tag
Berita Terkait
-
Pidato di Pulau Reklamasi, Anies: Merdeka Tak Hanya Menggulung Kolonialisme
-
Upacara di Pulau Reklamasi, Anies: Ini Lahan Baru Setelah Proklamasi
-
Anies Pidato HUT RI, PNS di Baris Belakang Asyik Merokok dan Sibuk Selfie
-
Peserta dan Anies Sudah Tiba di Lokasi Upacara di Pulau Reklamasi
-
Jokowi Sindir Kunker, Anies: Bukan Mau Sombong soal Jalan-jalan Sudah Lewat
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat