Suara.com - Ribuan massa di Papua melakukan aksi unjuk rasa memrotes intimidasi dan persekusi yang dilakukan ormas saat pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya Jawa Timur pada Jumat-Sabtu (16-17/8/2019). Dalam aksi tersebut, sejumlah mahasiswa Papu memblokade jalanan di Manokwari di Papua Barat (19/8/2019).
Anak laki-laki yang viral di media sosial (medsos), lantaran disangka telah meninggal dunia ternyata bernama Angga (10). Anak pasangan Dewi (42) dan Samsudin (53) tersebut diketahui bekerja sebagai pemulung karena ketidakmampuan ekonomi.
Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan giat operasi tangkap tangan di Daerah Istimeway Yogyakarta, Senin (19/8/2019) malam. Hal tersebut diakui oleh Juru Bicara KPK, Febri Dìansyah.
Di tengah bergulirnya pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan, muncul lagi usulan Kota Bekasi menjadi wilayah bagian Jakarta. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan enggan membahas lebih jauh soal wacana Kota Bekasi menjadi bagian dari Kota Jakarta.
Berikut lima berita populer versi Suara.com:
1. Lawan Rasisme, Warga Papua Aksi Bawa Poster 'Keluarkan Monyet dari NKRI'
Sejumlah mahasiswa Papua memblokade jalanan Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019) pagi.
Dari video yang dibagikan akun Facebook Meno Salminus Wangbe-Magai, mulanya massa melakukan konvoi ke gedung gubernur. Tampak sebagian dari demonstran membawa poster bertuliskan Keluarkan 'Monyet' dari NKRI.
Baca Juga: Jatim Kondusif, Forkopimda Cangkruan Bareng Warga Papua
2. Ini Sosok Angga, Pemulung Anak yang Viral Karena Disangka Meninggal Dunia
Anak laki-laki yang viral di media sosial (medsos), lantaran disangka telah meninggal dunia ternyata bernama Angga (10). Anak pasangan Dewi (42) dan Samsudin (53) tersebut diketahui bekerja sebagai pemulung karena ketidakmampuan ekonomi.
Mereka tinggal di rumah kontrakan semi permanen di wilayah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Berdasarkan penuturan orangtuanya, anak 10 tahun ini pergi dari rumah selama tiga bulan. Awalnya disuruh untuk untuk memulung dan kesal akhirnya pergi dari rumah.
3. Telepon Gubernur Papua soal Insiden Asrama, Khofifah: Kami Minta Maaf
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada warga Papua atas kejadian yang menimpa mahasiswa Papua di Kota Surabaya dan Malang.
Berita Terkait
-
Kejati DIY Belum Bisa Pastikan Pejabat yang Terkena OTT KPK
-
Wacana Bekasi Jadi Jakarta Tenggara, Anies Serahkan ke Pemerintah Pusat
-
Kerusuhan Manokwari, Polri Klaim Aparat Tak Dibekali Peluru Tajam
-
Selain Ancam Lumpuhkan Sentani, Ormas di Jayapura Kutuk Aksi Rasisme FPI
-
Jokowi: Saya Tahu Mace Pace di Papua dan Papua Barat Tersinggung
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka