Suara.com - Lelaki berusia 19 tahun bernama Yogi Pratama di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau, membunuh teman perempuannya, DS, karena menolak ajakannya untuk bersetubuh.
Perempuan berusia 14 tahun tersebut baru dikenal oleh YP melalui akun media sosial Facebook.
Pembunuhan dilakukan YP saat seluruh rakyat Indonesia bergembira ria memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Jasad DS sehari kemudian baru ditemukan warga di sebuah pondok di tengah perkebunan kelapa sawit dengan posisi tertelungkup dengan darah berceceran di sekitarnya.
Kepala Satreskrim Polres Siak Ajun Komisaris M Faizal Ramzani mengatakan, jasad gadis 16 tahun itu ditemukan pada Minggu (18/8) pagi.
"Tim Opsnal Polres Siak melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat. Kemudian Minggu malam sekitar pukul 22.30 WIB, tim mengamankan orang diduga pelaku, YP," kata Faizal Ramzani seperti diberitakan Riauonline.co.id—jaringan Suara.com, Selasa (20/8/2019).
Faizal menjelaskan, polisi kemudian menginterogasi pelaku. Hasilnya, Yogi mengakui perbuatannya yang membunuh sang kekasih.
Pelaku kemudian dibawa ke Polres Siak demi penyidikan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan sementara, diketahui Yogi yang berprofesi sebagai buruh awalnya mengajak DW berjalan-jalan.
Yogi lanas membawa DW ke Mindal, Kelurahan Simpang Belutu. Mereka berdua masuk ke rumah kosong kebun sawit yang ada di sana.
Baca Juga: Dua Sosok Kunci Dalam Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi oleh Prada DP Masi
Pelaku kemudian merayu korban untuk bersetubuh. Namun, korban tidak mau dan berusaha lari hingga akhirnya dikejar pelaku.
"Setelah terkejar, pelaku membunuh korban memakai cangkul. Dua kali pelaku memukul kepala korban, dan punggung dua kali hingga tak sadarkan diri,” tuturnya.
Setelah korban terjatuh, pelaku mulai melakukan perbuatan tidak senonoh tersebut kepada korban.
“Motifnya, pelaku sakit hati karena ajakan bersetubuh ditolak. Kini, pelaku masih kami periksa secara intensif,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Ditinggal Salat Subuh, Kapal Usaha Bersama Karam, Ribuan Mi Diambil Warga
-
Kasus Karhutla Ditangani Polisi Bertambah Jadi 100
-
Curhat ke Guru Bahasa Inggris, Siswa SMK Malah 14 Kali Dicabuli
-
Setnov Tampil Brewokan saat Bersaksi di Sidang Sofyan Basir
-
Disebut Bakal Dapat 6 Juta Dollar AS dari Proyek PLTU, Setnov Baru Tahu
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman