Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan.
Baginya alasan keputusan itu masih absurd sehingga membuat masyarakat pesimis.
Pernyataan tersebut dilontarkan dalam video unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (21/8/2019).
Sementara rasa pesimis tersebut salah satunya dipengaruhi dengan kebijakan Presiden Jokowi yang belum tercapai.
Rocky Gerung menyebutkan bila pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan memberikan banyak pengaruh di berbagai bidang seperti: pemerintahan, transportasi dan lingkungan.
Menurut asumsinya akan terjadi kebisingan lingkungan karena akan ada banyak tokoh yang melancarkan kepentingan politik datang ke Kalimantan menggunakan pesawat
"Kalau ibu kota pindah, asumsinya adalah Kalimantan akan menjadi Greencity tapi lokasi di anak benua. Artinya frekuensi pesawat ke ibu kota dari seratus jadi seribu kali sehari saya banyangkan beberapa depan," kata Rocky.
Untuk itu, ia menyarankan pemerintah lebih baik menanam pohon daripada membangun istana presiden demi terciptanya lingkungan yang nyaman.
"Kita bayangkan bahwa kalimantan paru-paru dunia. Kalau pemerintah punya argumen itu lahan kosong. Jadi kata kosong itu dianggap tidak berguna, jadi mending tanam pohon dong kalau lahan kosong,"
Baca Juga: Ibu Kota Dipindah, Rocky Gerung Sebut Ide yang Kacau!
"Ini zaman orang bicara environmental ehtics. Jadi saya membayangkan misalnya kalau dijadikan kota di situ dengan alasan apapun pasti dia mengganggu habitat," ungkap Rocky Gerung
Ia menegaskan lingkungan rusak akan mempengaruhi pola pikir orang yang ada di sana.
"Pasti jumlah oksigen berkurang karena tambahan penduduk tambahan AC, padahal kita butuh oksigen untuk kita pamerkan ke dunia bahwa Indonesia adalah ibu kota presiden. Nah kekurangan oksigen berbahaya untuk kecerdasan presiden," terang Rocky Gerung di akhir sebagai simpulan dari pernyataannya.
Berita Terkait
-
Budi Arie Dicopot, Loyalis Jokowi Ngamuk ke Prabowo: Dia Idola Kami, Anda Jangan Arogan!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah
-
Langka! Rocky Gerung Puji Mundurnya Keponakan Prabowo, Sebut Standar Etika Baru Politisi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Gerindra Hormati, Tapi...
-
Budi Arie Dicopot, Loyalis Jokowi Ngamuk ke Prabowo: Dia Idola Kami, Anda Jangan Arogan!
-
Tangis Lisa Mariana Pecah! Hasil DNA Ungkap 'Kemiripan' dengan Ridwan Kamil, Kok Bisa?
-
KPK Bongkar Data Profesi Paling Korup: Pejabat Eselon Tertinggi, Anggota DPR/DPRD Urutan Ketiga
-
Sharma Oli Tumbang oleh Gen Z, Manmohan Adhikari Tetap di Hati: Membandingkan Warisan Dua PM Nepal
-
Reshuffle Kabinet Prabowo Belum Usai? Mahfud MD Ramal Perombakan Lanjutan, Singgung Menteri Ini
-
Tantowi Yahya Skakmat: Menkeu Baru Purbaya Bicara 'Bahasa Pasar', Bukan Basa-basi
-
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil 'Setengah Mirip' dengan Anak Lisa Mariana, Benarkah Ada Kejanggalan?
-
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo Buka Suara soal Pelantikan
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?