Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya memiliki pengalaman jenaka saat berkunjung ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Ia baru saja menceritakannya di Instagram, Rabu (21/8/2019).
Berdasarkan keterangan Jokowi, momen tersebut terjadi empat tahun lalu. Saat itu, setibanya di Abu Dhabi, ia dijemput langsung oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di tangga pesawat.
Syekh Mohammed kemudian mengajak Jokowi ikut naik ke mobilnya, yang juga ia kemudikan sendiri.
"Tak banyak aturan protokol, begitu cepat dan sederhana," ungkap Jokowi.
Namun, Syekh Mohammed tampaknya sempat ragu lantaran ia tahu, segala kegiatan Jokowi dijaga ketat oleh aturan-aturan protokoler.
Meski begitu, Jokowi memilih untuk langsung ikut dengan Syekh Mohammed.
"Sheikh Mohamed sempat bertanya: "Presiden Jokowi izin dulu ke protokol?" Ah, saya enggak usah izin, saya langsung naik saja. Kalau saya ngomong pasti enggak boleh demi keamanan," tulis @jokowi dengan emoji tertawa.
Sepanjang perjalanan, Jokowi mengaku, mobil yang ia tumpangi itu melaju dengan pelan dan tak secepat yang ia bayangkan, tetapi saat melihat speedometer, Jokowi terkejut.
"Tapi begitu saya melirik speedometer, 190-200 kilometer per jam. Duh, kencang sekali mobilnya, ternyata," terang Jokowi.
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Sepatu Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Sorotan Warganet
Ia pun penasaran dengan merek mobil Syekh Mohammed tersebut. Matanya lantas melirik ke sana kemari untuk mencari logo atau tulisan merek mobil itu.
Meskipun tak ada hasil, Jokowi menahan keinginan untuk bertanya langsung pada Syekh Mohammed, karena suatu alasan yang kocak.
"Saya lirik-lirik, cari-cari ini merek mobilnya, tidak ketemu. Dan saya tidak bertanya ke Sheikh Mohamed. Malu, jangan-jangan beliau nanti: "Presiden Jokowi ini ndeso banget,"" kenang Jokowi, lagi-lagi dengan emoji tertawa.
Caption panjang untuk foto Jokowi dengan Syekh Mohammed itu lalu dilanjutkan dengan topik obrolan keduanya soal kemajuan negara masing-masing dan kuncinya.
"Kita ingat, Uni Emirat Arab punya minyak, kita juga punya minyak. Dia punya gas, kita juga punya. Tapi di sana tak ada kayu, kita punya kayu, saat itu kita bahkan punya BUMN kayu. Minerba kita punya semuanya, dari batu bara, emas, nikel, bauksit, tembaga... semuanya.
Tetapi sekarang ini, kita tahu, income per kapita di sana USD43.000, kita USD4.000. Bagaimana bisa? Kenapa UEA melompat begitu cepat? Padahal, kata Sheikh Mohamed, "Presiden Jokowi, tahun 60-an kami dari Dubai ke Abu Dhabi masih naik unta." Kita ingat saat itu kita sudah naik Holden dan Impala. "Tahun 70-an kami dari Dubai ke Abu Dhabi masih naik truk dan mobil pick up," kata Sheikh Mohamed. Kita tahun itu sudah naik Toyota Kijang.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Panen Garam Perdana dan Bagikan Sertifikat Tanah di Kupang
-
Kecam Tindakan Fasis dan Rasis Terhadap Mahasiswa Papua
-
INDEF: Jokowi Tak Perlu Buat Kementerian Investasi
-
Swasta Tertarik Ikut Bangun Ibu Kota Baru Kalau...
-
5 Perayaan Nuansa Otomotif Paling Seru di HUT Kemerdekaan NKRI ke-74
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka