Suara.com - Insiden kerusuhan di Papua memicu sejumlah unggahan atau postingan di media sosial. Salah satunya adalah sebuah foto yang disebut sebagai foto Barisan Ansor Serbaguna atau Banser Nahdlatul Ulama sudah tiba di Papua.
Dalam foto yang diunggah di media sosial Facebook itu, disertai narasi tibanya Banser di Papua. Berikut kutipan narasinya:
Alhamdulillah..menjawab semua tuntutan akhirnya banser telah tiba di papua..
Pesan moral dari gambar ini adalah :
Siap mati dalam keadaan kenyang
Sementara itu tertulis narasi dalam gambar:
Alhamdulillah…..menjawab berbagai tuntutan
Akhirnya Banser sudah tiba di tanah papua,dan ini membuktikan
kalau Banser memang paling NKRI
#TangkapABUJANDA
Penjelasan:
Dikutip dari laman Cekfakta.com, berdasarkan hasil penelusuran, gambar yang diposting tersebut merupakan gambar hasil suntingan.
Gambar aslinya berasal dari laman media Wartaplus.com pada pemberitaan berjudul “Dihina Dengan Kata Monyet Massa Lakukan Aksi, Manokwari Ricuh dan Lumpuh Total” yang terbit pada Senin, 19 Agustus 2019.
Diketahui, media Wartaplus.com merupakan media yang sudah terdaftar di Dewan Pers.
Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Foto Ustaz Abdul Somad Ditangkap Polisi, Benarkah?
Dalam artikel tersebut, tertulis bahwa artikel dan foto-foto berasal dari salah satu anggota redaksi bernama Albert. Dalam artikel tersebut, jumlah foto yang ditayangkan ada tiga buah foto. Adapun, foto yang digunakan sebagai bahan suntingan postingan sumber ialah foto kedua.
Bila mencermati artikelnya, isi beritanya fokus pada kerusuhan yang terjadi di Manokwari. Berikut cuplikan beritanya secara utuh:
Dihina Dengan Kata Monyet Massa Lakukan Aksi, Manokwari Ricuh dan Lumpuh Total
MANOKWARI-Kabupaten Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat ricuh massa memblokade sejumlah ruas jalan aktivitas macet total dan kota lumpu. Toko, kios hingga mobil dibakar massa tepat di jalan Yos Sudarso tepat di perempatan lampu merah Makalouw dan maskeri Manokwari, Senin (19/8).
Rakyat Papua di Manokwari sangat terhina dengan kata 'Monyet' yang dilontarkan oleh organisasi masyarakat (ormas) di Surabaya, Malang dan Semarang di Provinsi Jawa Timur pasca insiden pada 17 Agustus 2019.
Dari pantauan wartaplus.com, ribuan massa ini secara spontan turun jalan dan lakukan aksi hingga harus berhadapan dengan gabungan aparat kepolisian Manokwari, Polda Papua Barat.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Herry Rudolf Nahak harus turun ke tengah-tengah kericuhan dan lakukan negoisasi agar situasi aman, namun massa tidak mundur melawan kepolisian.
Bahkan terpantau langsung di tempat kejadian perkara (TKP) massa lakukan perlawanan dengan aparat kepolisian dengan jarak kurang lebih 100 meter.
Terlihat batu, kayu tak luput dari massa untuk dipergunakan sebagai perlawanan kepada polisi yang sudah siaga dengan ramen dan mobil water canon, bahkan batu yang digunakan mengenai polisi.
Kapolda terus lakukan negoisasi dengan gabungan massa, namun kurang lebih 3 jam belum berhasil. Beberapa tokoh masyarakat dari Maluku, perwakilan masyarakat, tokoh pemuda Papua, namun upaya negoisasi tak kunjung berhasil.
Kapolsek Kota AKP Sawal dan Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey terus dekati massa yang terus luapkan emosi dan ancaman perlawanan, namun keduanya berhasil amankan situasi sesaat dan massa pun tenang.
Massa juga terus membakar ban bekas dan menggunakan pagar Daihatsu untuk memblokade jalan sebagai pembatas.
Tak hanya itu, massa juga merusak gedung DPR Papua Barat, gedung MRP dan merusak tiga mobil di halaman DPR Papua Barat. Hingga berita ini diturunkan situasi di Manokwari masih tegang, kepolisian terus siaga.
Kesimpulan:
Dari penjelasan itu, maka gambar yang dibagikan pada media sosial tersebut merupakan hasil suntingan dari foto milik Wartaplus.com. Penggunaan foto tersebut yang kemudian disunting tanpa izin pihak Wartaplus.com tentunya tidak dibenarkan.
Dengan demikian, postingan tersebut masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.
Berita Terkait
-
Soal Kerusuhan di Papua, Fahri: Presiden Harus Beri Jaminan Ketenangan
-
Kontras: Penambahan Aparat Keamanan di Papua Bukan Solusi
-
Kerusuhan Pecah di Fakfak: Fasilitas ATM Dirusak, Pasar Dibakar
-
Politisi Gerindra: Pernyataan Wakil Wali Kota Malang Rugikan NKRI
-
CEK FAKTA: Heboh Lowongan CPNS Dibuka 23 Oktober 2019, Benarkah?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?