Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku menyerahkan pencabutan status Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Namun Anies meyakini Jakarta akan tetap menjadi ibu kota ekonomi Indonesia.
Anies menyebut pemindahan ibu kota hanya membuat Jakarta kehilangan sebagai pusat pemerintahan. Jakarta disebutnya masih menjadi pusat perekonomian Indonesia meskipun tidak lagi menjadi ibu kota nantinya.
"Memang Jakarta sudah menjadi ibu kota ekonomi Indonesia secara natural. Perekonomian kita berpusat di sini," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat (29/8/2019).
Menurut Anies, Jakarta menyumbang Gross Domestic Product (GDP) paling besar di indonesia. Jumlahnya, kata Anies, mencapai 17-18 persen dari GDP nasional.
"Kontribusi Jakarta pada GDP kita itu 17-18 persen dari GDP nasional itu dikontribusi dari Jakarta," kata Anies.
Terkait rencana Anies untuk memanfaatkan gedung peninggalan karena pemindahan ibu kota juga dianggapnya akan mendorong perekonomian di Jakarta kedepannya. Ia berniat memanfaatkan gedung itu sebagai kegiatan komersial bagi masyarakat.
"Kegiatan-kegiatan perekonomian yang muncul akibat terbukanya lahan-lahan baru itu akan membantu perekonomian kita di Jakarta," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Monyet Liar Berkeliaran di Kawasan Ibu Kota Baru
-
Sekjen REI Sebut Spekulan Tanah Ada di Daerah Penunjang Area Ibu Kota Baru
-
Pemindahan Ibu Kota, Lokasi Perhelatan Indonesia Open Juga Ikut Pindah?
-
Anies Mau Ubah Gedung Jadi RTH, PDIP: Dia Enggak Ngerti Aturan Tata Ruang
-
Anies Bakal Izinkan PKL Dagang di Trotoar, Gerindra DKI: Suatu Kemajuan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional