Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklarifikasi adanya pemberitaan terkait permintaan dukungan kepada Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik di Papua dan Papua Barat.
Dia mengklaim, tak pernah mengeluarkan pernyataan untuk meminta dukungan dari negara Paman Sam tersebut.
Menurutnya, pertemuannya dengan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David R Stilwell hanya meminta dukungan untuk menjaga stabilitas keamanan di bumi Cenderawasih tersebut.
"Saya ingin meluruskan tidak ada sama sekali tidak ada satupun menyatakan Istana meminta (dukungan AS). Di situ saya sampaikan kita ingin sama-sama menjaga situasi (Papua) stabil," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Moeldoko mengungkapkan pertemuannya dengan dengan David tidak membahas Papua secara spesifik. Dia mengklaim pertemuan itu hanya membahas bagaimana Amerika Serikat dan Indonesia membangun keseimbangan dalam perdagangan.
"Sama sekali tidak saya bicarakan di ruang itu bagaiman tentang Papua secara spesifik, nggak. Tetapi ada yang ingin waktu itu saya diskusi kecil, saya pikir punya kepentingan yang sama untuk menjaga kawasan," katanya.
"Maka kita perlu pikirkan bagaimana situasi yang terjadi di Papua, terjaga dengan baik. Kita bahasanya, enggak ada sama sekali, Istana minta, ngawur itu, enggak. Karena saya tidak pada posisi datang ke sana, beliau ke sini, sehingga enggak ada kata-kata minta itu. Kita ingin sama-sama menjaga situasi."
Mantan Panglima TNI itu menyebut untuk membangun sebuah hubungan baik antara negara, wajar saling memberikan dukungan kepada negara lain. Ia pun mencontohkan dukungan Indonesia kepada Palestina.
"Sebuah hubungan yang membangun hubungan baik suatu negara, maka sesungguhnya saling mendukung itu hal yang wajar, enggak ada sesuatu yang aneh. Kita memberi dukungan kepada Palestina iya wajar," ucap dia.
Baca Juga: Polisi Klaim Blokir Internet di Sebagian Besar Papua Sudah Dicabut
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan Pemerintah Indonesia ingin mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk menangani masalah Papua dan Papua Barat.
"Ya sama-sama kami inginkan adalah kami juga ingin support (dukungan) Amerika atas kondisi yang terjadi di Papua. Dan beliau (David) sangat support tentang kedaulatan," kata Moeldoko usai menerima David di kantor Staf Presiden, Senin (2/9/2019).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklarifikasi adanya pemberitaan terkait permintaan dukungan kepada Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik di Papua dan Papua Barat.
Dia mengklaim, tak pernah mengeluarkan pernyataan untuk meminta dukungan dari negara Paman Sam tersebut. Menurutnya, pertemuannya dengan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David R Stilwell hanya untuk menjaga stabilitas keamanan di bumi Cenderawasih tersebut.
"Saya ingin meluruskan tidak ada sama sekali tidak ada satupun menyatakan Istana meminta (Dukungan AS). Di situ saya sampaikan kita ingin sama-sama menjaga situasi (Papua) stabil," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Moeldoko mengungkapkan pertemuannya dengan dengan David tidak membahas Papua secara spesifik. Dia mengklaim pertemuan itu hanya membahas bagaimana Amerika Serikat dan Indonesia membangun keseimbangan dalam perdagangan.
Berita Terkait
-
Kepala Komisi Tinggi HAM PBB: Saya Terganggu dengan Kekerasan di Papua
-
JK soal Papua: Itu Akibat Dikatakan Monyet, Harga Diri Mereka Tersinggung
-
Masih Ada Hoaks, Pembukaan Blokir Internet di Papua Belum Pasti Kamis Besok
-
Wiranto: Sekolah di Papua dan Papua Barat Dibuka 5 September Besok
-
Kerusuhan Papua Sempat Pengaruhi Pasar Modal Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting