Suara.com - Keterbatasan berbahasa menjadi salah satu kendala dalam komunikasi, terutama di lingkup internasional. Begitu pula bagi para ulama Tanah Air.
Ilmu yang mereka punya tidak bisa disampaikan kepada dunia, karena kendala bahasa.
KH. Muhammad Syamsi Ali pun memuji English for Ulama, program keumatan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat yang membekali para ulama dengan kemampuan bahasa Inggris.
Sebagai seorang ulama asal Sulawesi Selatan yang besar di Amerika Serikat,
Syamsi Ali menilai, English for Ulama menjadi tindakan yang tepat untuk memperkenalkan Islam yang damai ke dunia.
Sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, lanjut Syamsi Ali, maka ulama Indonesia perlu mempresentasikan ke dunia tentang Islam yang wasathiah atau moderat.
"Kita ingin ulama kita bisa berdialog dengan beragam karakter warga dunia. Kita perlu ulama ini dipersenjatai dengan bahasa internasional," ujar Syamsi Ali, saat memberikan ceramah di Masjid A Muttaqin, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/9/2019).
"Kita harus tunjukkan Islam yang berkarakter teduh, maka kita harus terjun langsung ke luar negeri," tambah sosok yang menjabat Imam Besar Islamic Center of New York ini.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang turut menghadiri Kajian Islami mengatakan, pengalaman Syamsi Ali yang berdakwah di New York menjadi motivasinya dalam membuat program English For Ulama.
"Kesabaran beliau bergaul di dunia internasional menginspirasi. Program English for Ulama terinspirasi (dari) beliau (Syamsi Ali)," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bahas Keadilan Fiskal di Depan Para Wali Kota se-Indonesia
Adapun Kajian Islami bersama KH. Syamsi Ali sebagai Imam Besar Islamic Center of New York ini mengusung tema "English for Ulama & Tantangan Islam di Dunia Luar".
Program English For Ulama sendiri telah memberikan pelatihan kepada 30 ulama di tahap pertama. Pada November mendatang, lima ulama muda Jabar akan dikirim ke Inggris untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian.
"Bahwa Islam di Indonesia wasathiah atau moderat," kata Emil.
Selain itu, Emil menambahkan, ia memiliki rencana untuk mendesain pesantren, termasuk di dalamnya masjid yang tengah direncanakan oleh Syamsi Ali untuk didirikan di Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Wagub Jabar Harap SDM dari STP Mampu Jadikan Jabar sebagai Provinsi Wisata
-
Ridwan Kamil : StartUp Bisa Atasi Ketimpangan Ekonomi di Jabar
-
Gubernur Jabar dan Kepala Bekraf Kampanyekan Anti Pembajakan Karya Seni
-
Telaga Biru akan Jadi Objek Wisata Unggulan Jabar
-
Jabar Sukses Selenggarakan Tour de Linggarjati
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka