Suara.com - Aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Andre Gunawan, tahanan kasus penculikan siswi SMPN di Banjarbaru, Kalimantan Selatan ternyata sudah dirancang seminggu sebelumnya.
Bahkan, eks polisi mengancam narapidana lainnya agar ikut serta dalam rencana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Banjarbaru.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (4/10) malam, bermula saat Andre memotong teralis sel menggunakan gergaji yang didapatinya dari napi yang telah bebas.
Kepala Keamanan Ketertiban Lapas Kelas II B Banjarbaru, Fikri Rahmadian, mengatakan Andre sempat melakukan pengancaman terhadap napi lainnya.
"Jadi beberapa napi yang satu sel bersama Andre menolak ajakan kabur itu karena tidak ingin membuat masalah. Karena menolak itu, Andre sempat mengancam akan melukai mereka," ujar Fikri seperti dikutip dari Kanalkalimantan.com--jaringan Suara.com, Selasa (8/10/2019).
Menurut pengakuan salah satu napi yang satu sel bersama Andre, percobaan melarikan diri ini telah direncanakan Andre selama satu minggu terakhir. Dijelaskan juga, mereka telah mencoba melarang bekas anggota polisi tersebut untuk mencoba melarikan diri. Namun, peringatan itu hanya angin lalu bagi Andre.
"Keras kepala dia (Andre). Sudah satu minggu dia rencanakan kabur ini dan kami diancam pakai besi potongan kalau memberi tahu ke petugas,” kata salah satu Napi.
Meski begitu, aksi kaburnya Andre bersama tiga napi lainnya hanya berlangsung 10 menit. Berkat kesigapan petugas Lapas Banjarbaru, tidak butuh lama hingga Andre dan komplotan kembali tertangkap.
Aksi melarikan diri yang dilakukan Andre tentu bukan hal yang asing ditelinga masyarakat Jika mengingat rekam jejak kriminal Andre Gunawan, tentu masyarakat kembali diingatkan dengan aksi kaburnya Andre saat diperiksa di Polres Banjarbaru. Andre yang saat itu ditetapkan sebagai tersangka penculikan, terpaksa dihentikan pelariannya dengan timah panas yang bersarang di kaki.
Baca Juga: Besok, Giliran Munarman FPI Diperiksa Kasus Penganiayaan Relawan Jokowi
Dalam kasus ini, Andre yang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Banjarbaru, divonis bersalah oleh majelis hakim dengan hukuman 15 tahun penjara. Andre masuk rutan Banjarbaru sejak 13 Maret 2019.
Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Banjarbaru, Budi Muklis, mengatakan sebenarnya pihak JPU menuntut 16 tahun penjara di luar pasal yang disangkakan. Hal ini lantaran Andre tidak kooperatif saat pemeriksaan.
Tapi dalam vonis tersebut Andre mengajukan banding. “Di vonis 15 tahun penjara karena terbukti melakukan tindak pidana penculikan terhadap anak di bawah umur. Tapi terdakwa dan kuasa hukumnya mengajukan banding. Ini lagi proses,” katanya.
Dengan adanya kasus ini, Budi berharap pengadilan mempertimbangkan kembali untuk memberikan hukuman lebih berat terhadap Andre. Minimal sesuai tuntutan awal jaksa, yakni 16 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Merayap hingga Berlumpur, Usaha Kabur Eks Polisi Penculik Siswi Sia-sia
-
Eks Polisi Penculik Siswi SMP Berulah Lagi, Kali Ini Mau Kabur dari Lapas
-
Geger Temuan Tas di Depan Mako Brimob, Tim Jibom Turun Tangan
-
Sempat Viral Bawa Poster "Zinahi Aku" saat Demo, 6 Mahasiswi Minta Maaf
-
Kasus Siswi SD Dipenggal, Pensil hingga Buku Tulis Berdarah Disita Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!