Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Achmad Baidowi percaya bahwa Presiden terpilih Joko Widodo akan memperhatikan partai politik yang "berkeringat" memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pemilu Presiden 2019.
"Berdasarkan pengalaman lima tahun, Jokowi selalu memperhatikan pihak yang berkeringat," kata Baidowi atau Awiek di Jakarta, Senin (14/10/2019).
Dia mengaku, di internal Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum membahas pos-pos menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Anggota Fraksi PPP DPR RI mengataka, semua parpol KIK belum tahu akan mendapatkan pos-pos di kementerian mana saja.
"Kami yang ada di koalisi saja belum bicara apa pun terkait pos di kabinet. Kami pun tidak tahu akan mendapatkan pos apa, semuanya ada di Jokowi," ujarnya.
Dia enggan menegaskan, apakah PPP setuju apabila ada parpol di luar KIK gabung dalam koalisi, karena hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi menentukan siapa saja yang akan menjadi mitra koalisi di pemerintahannya.
Menurut dia, wacana merapatnya parpol non-KIK, sebagai sebuah konsep dan gagasan merupakan hal yang baik, namun apakah langsung berujung pada pos kementerian, kuncinya ada pada Presiden Jokowi.
"Apakah parlemen menjadi 'mlempem'? Tugas parlemen karena tidak kehilangan nalar kritis, kami di DPR bukan tukang stempel tapi mengkiritisi program yang dianggap tidak pro-rakyat," katanya.
Dia menilai saat ini oposisi yang kuat hampir sulit terwujud karena komposisi parpol di DPR dari koalisi Jokowi-Ma'ruf sudah lebih dari 60 persen.
Baca Juga: Tak Soal Mau Gabung ke Jokowi, Cak Imin Ibaratkan Gerindra Makmum Masbuk
Menurut dia, kalau tidak semua parpol bergabung pemerintahan, itu hal yang baik karena mekanisme check and balances harus berjalan di parlemen.
"Karena partai koalisi pun bisa kritis terhadap program-program pemerintah yang tidak pro-rakyat," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Tak Dilibatkan Jokowi Susun Kabinet, Istana: Jangan Baper, Gak Usah GR
-
Prabowo Temui Surya Paloh, Sekjen NasDem: Jangan Dikaitkan dengan Kabinet
-
Daftar Menteri Kabinet Jilid II Jokowi, Ma'ruf Amin: Masih Disempurnakan
-
KPK Tak Dilibatkan Seleksi Menteri Jokowi, Pengamat: Episode Terburuk
-
Isi Kursi Menteri Jokowi, Kans Gerindra Disebut Lebih Besar dari Demokrat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor