Suara.com - Sebanyak 23 tokoh politik dan kaum profesional dipanggil menghadap ke Istana Kenegaraan oleh Presiden Jokowi, Selasa (21/10/2019).
Pemanggilan tersebut adalah kelanjutan “fit and proper test” oleh Jokowi terhadap kandidat menteri yang sudah digelar sejak Senin (20/10) awal pekan ini.
Pada hari kedua, sejumlah nama yang dipanggil terdiri atas politikus PDIP, Golkar, NasDem, PKB, PPP, profesional, purnawirawan, dan para mantan menteri yang telah mengabdi sebelumnya.
Berikut 23 orang yang pada hari Selasa ini menghadap sang presiden:
1. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Jokowi-JK
Sri Mulyani menyatakan dirinya akan melanjutkan posisinya sebagai Menteri Keuangan. "Beliau menugaskan saya untuk menjadi menteri keuangan," kata Sri Mulyani.
Presiden Joko Widodo meminta Sri Mulyani Indrawati mendukung proses perkuatan ekonomi Indonesia periode 2019—2024 dalam posisinya sebagai Menteri Keuangan, melalui peningkatan kompetensi SDM.
Ia juga mengatakan upaya kebijakan fiskal untuk mendorong kementerian-kementerian yang lain dalam industrialisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perkembangan UKM.
2. Syahrul Yasin Limpo, Eks Gubernur Sulawesi Selatan; politikus Partai NasDem
Baca Juga: Dipanggil ke Istana, PKB Jatim Sebut Halim Cocok Jabat Menteri Ini
Ia merapat ke Istana setelah Sri Mulyani yang sebelumnya telah tiba di sesi kedua pengenalan calon menteri Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Syahrul Yasin Limpo mengaku mendapatkan arahan terkait dengan pertanian, perikanan, dan perkebunan. Namun, dia belum menyebut posisi menteri. Ia diperkirakan di posisi Menteri Pertanian.
"Saya tidak disampaikan menteri apa, yang banyak beliau tanyakan saya bagaimana membuat agar 267 juta jiwa (rakyat Indonesia) itu kita bisa jamin agar mereka besok kehidupan lebih baik lebih damai tenteram, teratur, dan terpenuhi kebutuhan dasarnya lebih khusus di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya," kata Syahrul.
3. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Sosial Jokowi-JK; politikus Partai Golkar
Agus menjadi orang ketiga yang merapat ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Menteri Sosial dari Kabinet Jokowi sebelumnya dan juga politikus Partai Golkar tersebut mengatakan, posisi pastinya di jajaran kementerian akan diumumkan oleh presiden langsung.
Meskipun demikian, dia diperkirakan menduduki jabatan Menteri Perindustrian karena diminta mengurusi terkait dengan industri.
“Beliau (Jokowi) memberikan tugas kepada saya berkaitan dengan pertama kita perlu membangun sumber daya manusia yang unggul di segala bidang dan beliau menugaskan kepada saya berkaitan dengan pentingnya kita melakukan transformasi manufaktur, mengingatkan pentingnya kita bisa menciptakan kondisi di mana industri kecil bisa jadi rantai pasokan di industri," kata Agus kepada wartawan.
4. Juliari Batubara, politikus PDIP yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP
Juliari Batubara diminta Presiden Jokowi untuk menangani masalah kemiskinan dan penanggulangan bencana. Juliari diperkirakan akan menjadi Menteri Sosial.
"Pak Presiden meminta pengentasan masyarakat dari kemiskinan, penanggulangan bencana, bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lebih tepat sasaran," kata Juliari usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
5. Siti Nurbaya, Menteri LHK Jokowi-JK; politikus NasDem
Siti kembali ditunjuk untuk menduduki jabatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Bapak mohon izin apakah boleh disebutkan kepada teman-teman pers karena pasti ditanyakan posisinya, kata Presiden boleh buat Bu Siti khusus boleh disebutkan ada kewajiban penugasan melanjutkan tugas-tugas yang belum diselesaikan," kata Siti.
Siti ditugaskan terkait dengan menjaga iklim investasi dan pembentukan omnibus law.
"Terkait saya ada dua, yaitu omnimbus law yaitu pertama permodalan, terkait lokasi dan lahan dan ketiga terkait persoalan lingkungan jadi bagian LHK ada dua bagian besar yang kementerian ini harus bantu tingkatkan dan mendukung investasi tanpa meninggalkan kelestarian alam," jelas Siti.
6. Suharso Manoarfa, Plt Ketua Umum PPP
Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Manoarfa mendapat tugas untuk membuat peta jalan ekonomi dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo 2019—2024.
"Presiden meminta saya untuk menyiapkan road map, bahkan waktu dekat mempresentasikan dalam sidang kabinet perdana dan untuk menjelaskan kepada kabinet mengenai hal itu," kata Suharso seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
7. Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR Kabinet Jokowi-JK
Basuki akan menduduki kembali untuk masa jabatannya yang kedua.
"Pertama beliau menyampaikan untuk bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti yang beliau sampaikan dalam visi kedua, mengonekkan apa yang sudah dibangun dengan kawasan khusus, pariwisata, dan kawasan industri," kata Basuki.
8. Ida Fauziyah, politikus PKB
Ida mengaku diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk membenahi sektor ketenagakerjaan. Ia diperkirakan menduduki Menteri Ketenagakerjaan.
"Saya diminta oleh Pak Jokowi untuk membantu beliau," kata Ida.
9. Bahlil Lahadalia, pengusaha muda yang juga Ketua Umum HIPMI
Bahlil diperkirakan menduduki menteri terkait dengan UMKM karena diminta Presiden Jokowi untuk membantu pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam Kabinet Indonesia Kerja jilid II.
"Tadi kami bicara soal pertumbuhan kawasan ekonomi baru, pemerataan ekonomi dari Aceh hingga Papua, dari UMKM naik jadi usaha menengah ke konglomerat semua bisa terjadi kalau terjadi proses investasi dan konsumsi," kata Bahlil.
10. Zainudin Amali, politikus senior Partai Golkar
Ia menjadi politikus pohon beringin yang keempat yang dipanggil oleh Presiden Jokowi. Ia dan Presiden membahas upaya peningkatan prestasi di bidang olahraga. Zainuddin diperkirakan menduduki menteri terkait olahraga.
"Kami mendiskusikan prestasi anak-anak muda, kreativitas-kreativitas anak muda kita dan untuk juga bidang-bidang olahraga yang juga masih harus didorong untuk bisa berprestasi di tingkat internasional maupun regional," kata Zainudin usai bertemu Presiden Jokowi ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Berita Terkait
-
Dipanggil ke Istana, Moeldoko Sebut Bidang Kerjanya Tidak Berubah
-
Dipanggil Jokowi, Bambang Brodjonegoro Bakal Tangani Pemindahan Ibu Kota
-
Pemkot Jakpus Sebut Tak Ada Anggaran untuk Pengadaan Foto Presiden
-
Berawal dari Pelantikan Jokowi, Surya Paloh Bakal Sambangi Kantor DPP PKS
-
Dokter Terawan Akan Lepas Semua Jabatan Setelah Dilantik Jadi Menkes
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Dokter Tifa Syok Terima Ijazah Jokowi dari KPU: Tanda Tangan Rektor dan NIM Diblok Hitam
-
Nadiem Makarim Kembali ke Kejaksaan Agung Usai Operasi, Mengaku Siap Jalani Proses Hukum!
-
PSI Gelar Konsolidasi Undang DPD hingga DPW se-Indonesia di Jakarta, Ini yang Dibahas
-
Bikin Gaduh karena Hina Kiai, KPI Siap Ambil Sikap Tegas ke Trans7, Apa Sanksinya?
-
Kementerian PU Akan Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Pastikan Tak Ada Unsur Eksploitasi
-
KPI Bereaksi: Siaran Pesantren Trans7 Bikin Gaduh, Sanksi Tegas di Depan Mata
-
Kasus Udang Tercemar Radioaktif, Greenpeace Soroti Kecerobohan Pemerintah Awasi Industri Logam
-
Ratusan Siswa Mogok Sekolah, FSGI Duga Kasus Kekerasan oleh Kepsek SMAN 1 Cimarga Bukan yang Pertama
-
PBNU Seret Trans7 ke Jalur Hukum, Gus Yahya: Terang-terangan Melecehkan Pesantren!
-
Dicap Hina Kiai dan Santri, Seruan Gus Nadir: Pecat Produser hingga Boikot Iklan di Trans7