Suara.com - Pelantikan Wakil Menteri (wamen) dalam Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dilakukan dinilai hanya salah satu cara Joko Widodo atau Jokowi untuk bagi-bagi jatah jabatan untuk pendukungnya di Pemilu 2019. Politik akomodatif ini juga bagian dari rekonsiliasi setelah kontestasi pemilu April lalu.
Hal itu dikatakan Pengamat Tata Negara dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Zuly Qodir dalam keterangan persnya, Minggu (27/10/2019).
“Ya ini semacam bagi-bagi posisi untuk yang ikut terlibat di dalam pemilu 2019. Dalam bahasa yang santun ini merupakan politik akomodatif Pak Jokowi kepada semua yang terlibat pada pemilu 2019,” papar Zuly Qodir.
Meski bagian dari akomodasi Presiden, menurut Zuly, para wamen harus bisa bekerja maksimal dan profesional. Sebab mereka menempati bidang-bidang yang strategis.
Dengan demikian mereka bukan menjadi orang yang ditempelkan namanya di kabinet karena sudah membantu pemenangan Jokowi dalam Pilpres lalu. Namun mereka harus mampu melakukan pekerjaan sesuai visi misi Jokowi.
“Wamen harus kerja betul-betul sesuai visi misi Pak Jokowi yang diembankan ke para wakil menteri wakil menteri itu,” tandasnya.
Selain politik akomodatif, Zuly menilai tidak semua kementerian butuh wamen. Ada kementerian yang sebenarnya tidak butuh wamen tapi justru ditambahkan atau sebaliknya.
Misalnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud). Di Kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim tersebut tidak ada wamen.
“Wakil memteri pendidikan kayaknya belum ada ya? Saya kok tidak melihat. Kalau kementerian agama malah ada. Kemenag dan Kemendikbud memang tidak ada urusannya dengan soal kapling. Kalau menag (biasanya) kaplingnya NU, Mendikbud kaplingnya Muhammadiyah. Memang tidak ada begitu, ini bagian dari yang berjalan begitu saja tapi kok ini menteri agama ada wakilnya,” tandasnya.
Baca Juga: Pengangkatan Wakil Menteri Tidak Sah? Ini Penjelasan Mahfud MD
Zuly menambahkan, walaupun ada bagi-bagi kursi wamen, persentase profesional di posisi wamen cukup banyak. Karenanya tiap kementerian diharapkan mampu melakukan tugasnya secara maksimal.
“Saya kira Kalau dari segi persentasenya lebih banyak profesional, iru lebih baik lah biar tidak terlalu kementrian itu adalah orang partai politik bisa dari partai tapi memang betul betul mengerti apa yang akan dilakukan di dalam kementrian,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pengangkatan Wamen Dituding Tidak Sah, Fahri Sanjung Respons Mahfud MD
-
Pengangkatan Wakil Menteri Tidak Sah? Ini Penjelasan Mahfud MD
-
Girangnya Prilly Latuconsina saat Prabowo Subianto Jadi Menteri Pertahanan
-
Pengamat LIPI Harap Kabinet Indonesia Maju Tonjolkan Soliditas
-
Pengamat: Pengangkatan Wakil Menteri Dimungkinkan Masih Berlanjut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar