Biaya hidup
Ketika korupsi menjadi sorotan, maka begitu pula untuk biaya hidup. Di Chili, demonstrasi dimulai oleh para mahasiswa setelah pemerintah mengumumkan kenaikan tarif transportasi di Santiago de Chile, ibu kota negara itu.
Sejak saat itu aksi unjuk rasa besar-besaran memanas untuk memprotes kebijakan pemerintah yang telah membebani hak ekonomi, budaya, dan sosial masyarakat di Chili, terlebih negara itu memiliki tingkat ketimpangan pendapatan terburuk.
Langkah-langkah penekanan ekonomi yang keras juga terjadi di Mesir dan Ekuador. Di Ekuador, keputusan pemerintah untuk mengakhiri subsidi bahan bakar memicu protes besar-besaran.
Keadilan Iklim
Ketidakadilan akibat perubahan iklim dan degradasi lingkungan makin menjadi fokus protes di sejumlah negara di Eropa pada tahun lalu.
Aktivis Pribumi yang memimpin tuduhan terhadap degradasi lingkungan diikuti oleh kemunculan kelompok-kelompok 'pembangkangan sipil' yang telah mendominasi berita utama di Inggris, hingga kemudian terjadi pula protes massa atas penanganan kebakaran hutan pemerintah di Bolivia.
Makin banyak orang turun ke jalan untuk mengungkapkan keprihatinan mereka tentang bagaimana para pemimpin merespons krisis ini.
Salah satu momen yang menonjol terjadi pada September, ketika lebih dari 7,6 juta orang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa perubahan iklim selama satu minggu di 185 negara.
Baca Juga: Resmi Dicabut, apa yang terjadi jika RUU Ekstradisi Hong Kong disahkan ?
Protes tersebut diselenggarakan oleh Fridays for Future, sebuah gerakan yang dipimpin oleh kaum muda dan dipelopori aktivis Swedia Greta Thunberg.
Kebebasan politik
Mobilisasi dan demonstrasi besar-besaran terjadi di Barcelona dan seluruh Catalonia setelah Mahkamah Agung Spanyol menghukum 12 pemimpin dan aktivis politik Catalan.
Di India, protes telah digaungkan setelah pemerintah India membuat keputusan sepihak untuk mencabut Pasal 370 Konstitusi India yang menjamin otonomi khusus untuk Jammu & Kashmir dan membagi negara bagian itu menjadi dua wilayah serikat yang terpisah.
Hong Kong pun telah menjadi rumah bagi salah satu protes terbesar dan paling berkelanjutan terkait kebebasan politik tahun ini. Protes dimulai pada April 2019, setelah pemerintah Hong Kong mengusulkan RUU yang memungkinkan ekstradisi ke daratan Cina.
Jumlah orang-orang yang turun ke jalan sudah tak terhitung lagi. Pemerintah pun akhirnya membatalkan rencana untuk memperkenalkan RUU tersebut, tetapi aksi massa terus bergulir dan telah berevolusi menjadi seruan yang lebih luas terhadap perubahan, yang mencakup peninjauan sepenuhnya atas tindakan polisi dan reformasi politik untuk mengizinkan masyarakat memilih sendiri para pemimpin Hong Kong.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Bentuk TPF Penembahan Mahasiswa Kendari
-
Merangsek ke Istana Merdeka, Demonstran Injak-injak Kawat Berduri
-
Tembak Mati Mahasiswa saat Demo di Kendari, 6 Polisi Dinyatakan Bersalah
-
Long March dari Bundaran HI, Massa Berkaos Merah Menyemut di Patung Kuda
-
Bergerak ke Patung Kuda, Mahasiswa Teriaki Jokowi Fasis
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo