Suara.com - Menindaklanjuti Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 66/2019 yang berisi 7 inisiatif untuk menurunkan polusi udara di Jakarta, sejumlah kendaraan umum dan pribadi telah melakukan uji emisi di kawasan ibu kota.
Uji emisi merupakan dua dari tujuh inisiatif yang disarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menurunkan tingkat polusi. Dua inisiatif terkait uji emisi adalah Peremajaan dan Uji Emisi Kendaraan Umum dan Perketat Uji Emisi dan Usia Kendaraan Pribadi.
Adapun lima inisiatif lain, yang tak terkait uji emisi adalah Diterapkannya Ganjil Genap, Tarif Parkir, Congestion Pricing; Mendorong Peralihan Moda, Peningkatan Kenyamanan dan Fasilitas Pejalan Kaki; Perketat Pengendalian Sumber Polutan Tak Bergerak; Penghijauan pada Sarana dan Prasarana Publik; dan Mulai Beralih ke Energi Terbarukan.
Tercatat hingga 9 Oktober 2019, realisasi peremajaan armada bus kecil, sedang, dan besar melalui integrasi ke dalam Jak Lingko sampai telah mencapai 3.581 armada atau setara dengan 35.6 persen. Jumlah tersebut adalah bus besar 1.807 armada, bus sedang 410 armada, bus kecil 1.341 armada dan Transjakarta Cares 23 armada.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pengetatan uji emisi diberlakukan bagi seluruh kendaraan umum di empat Unit Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor secara berkala, yaitu per 6 bulan.
“Sejak tanggal 1 Agustus 2019 sampai 10 Oktober 2019, terdapat 808 kendaraan yang tidak lulus uji emisi, yang mana tercatat, PKB Ujung Menteng 401 kendaraan, PKB Cilincing 58 kendaraan, dan PKB Kedaung Angke 349 kendaraan,” ujar Syafrin.
Bagi pemilik kendaraan pribadi, uji emisi selama enam bulan sekali tentu disarankan juga. Hal ini dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholder terkait mengenai Keberlanjutan Program Uji Emisi Kendaraan Bermotor yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Lembaga ini juga telah menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang Pembatasan Usia Kendaraan di atas sepuluh tahun pada tahun 2020.
Bagi masyarakat umum, Pemprov DKI kembali mendorong mereka untuk beralih ke moda transportasi umum. Pemerintah telah meningkatkan kenyamanan bagi pejalan kaki dan memberikan akses kepada mereka untuk terhubung kepada angkutan massal.
Selain itu, Pemprov DKI juga meningkatkan kenyamanan berjalan kaki melalui percepatan pembangunan fasilitas pejalan kaki di 25 ruas jalan protokol arteri dan penghubung ke angkutan umum massal pada 2020.
Baca Juga: Pemprov DKI dan PDAM Sepakat Wujudkan Air Bersih bagi Warga
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah membangun pedestrian di 10 lokasi, yaitu trotoar di Jalan Dr Satrio, trotoar di Jalan Otto Iskandardinata, trotoar di Jalan Matraman Raya, trotoar di Jalan Pangeran Diponegoro, trotoar di Jalan Kramat Raya dan jalan Salemba Raya, trotoar di Jalan Cikini Raya, trotoar di Jalan Latumenten, trotoar di Jalan Danau Sunter Utara, trotoar di Jalan Yos Sudarso, dan trotoar di Jalan Kemang Raya.
“Dengan peningkatan kenyamanan dan fasilitas bagi pejalan kaki, maka diharapkan dapat semakin banyak warga yang menggunakan transportasi publik, sehingga kualitas udara pun akan semakin terjaga,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Tertarik Program Rumah DP Rp 0? Ini Syaratnya
-
Program Rumah DP Rp 0 Tahap I Sukses, Kini Dibuka Tahap II
-
Puluhan Kepala Keluarga Rasakan Manfaat Program Rumah DP Rp 0
-
Heboh Anggaran Lem Aibon DKI, Ferdinand: Terbongkar Juga Kebusukan Itu
-
Anies: Alumni KNPI Banyak, Mohon Dukungan untuk Selesaikan Masalah Jakarta
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG