Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk tim ad hoc untuk menginvestigasi temuan anggaran janggal di Pemprov DKI. Oleh PSI, pembentukan tim itu seperti pemadam kebakaran.
Juru bicara PSI, Rian Ernest menganggap tim itu sudah terlambat dibentuk Anies. Pasalnya, anggaran janggal seperti lem aibon Rp 82 miliar hingga ballpoint Rp 124 miliar sudah terlanjur terungkap ke publik.
"Tim ad hoc ini kan seperti pemadam kebakaran. Sudah terjadi, mereka (baru) dibuat," ujar Rian di gedung DPRD DKI, Senin (5/11/2019).
Menurutnya daripada membuat tim itu, lebih baik Anies melakukan transparansi dengan membuka draf KUA-PPAS ke publik. Dengan begitu, anggaran yang janggal bisa diawasi bersama.
"Sebenernya kami yang jauh lebih penting adalah gimana gubernur dan pemda buka dokumen itu pada publik," katanya.
Selain itu, waktu pembahasan draf anggaran itu sudah mepet, yakni hingga 31 November. Dengan transparansi, kata Rian, penyisiran anggaran bisa dilakukan lebih cepat.
"Gimana kita melibatkan banyak orang untuk fungsi pengawasan dari anggota DPRD jadi corong masyarakat mewakili mereka menyuarakan hasil pengawasan mereka," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku akan menindaklanjuti soal draf anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang bermasalah. Ia akan membentuk tim ad hoc untuk menginvestigasinya.
Anies mengakui ada kesalahan penginputan yang dilakukan oleh petugas Pemprov DKI. Tim itu akan menelusuri dan menindak pihak yang melakukan itu.
Baca Juga: Ungkap Anggaran Lem Aibon, William PSI Dilaporkan ke BK DPRD DKI
"Jadi, semua yang bekerja dengan cari sejadinya. Asal jadi, asal masuk data, kita akan periksa menggunakan, ada tim Ad hoc pemeriksaan pegawai," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Berita Terkait
-
Ungkap Anggaran Lem Aibon, William PSI Dilaporkan ke BK DPRD DKI
-
Agar PNS Tak Jadi Kambing Hitam, Anies Diminta Buka Draf APBD Jakarta
-
ICW: Bukan Rp 82,5 Miliar, Lem Aibon DKI Jakarta adalah Rp 127 Miliar
-
Usai Heboh Anggaran Janggal, Karangan Bunga untuk PSI Berjejer di DPRD DKI
-
Bongkar Anggaran Fantastis Pemprov Jakarta, PSI Dapat Karangan Bunga Lucu
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai