Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat Taufiqurrahman membuat klarifikasi untuk menanggapi komentar warganet setelah dirinya tampil di Mata Najwa "Buka-bukaan Anggaran", yang tayang di Trans 7 pada Rabu (6/11/2019) malam.
Penjelasan itu ia tulis dalam bentuk utas berisi 10 cuitan di Twitter, Kamis (7/11/2019).
Taufiqurrahman mengaku diserang banyak pihak setelah tampil di Mata Najwa, karena dianggap takut akan transparansi dan tak mau melibatkan rakyat untuk mengawasi proses penganggaran.
"Karena waktu bicara semalam di tivi sedikit, sedangkan banyak yang mau diomongin, saya pikir ada baiknya saya twit," tulis @taufiqrus.
Dalam deretan twit yang mengekor di bawahnya, Taufiqurrahman mengaku paham bahwa rakyat berhak terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi proses pembangunan, sesuai UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Ia kemudian membuktikan pemahamannya akan hal tersebut dengan cerita darinya sejak berdinas di DPRD pada 2009.
Dirinya mengaku sebagai pelopor transparansi anggaran sampai ke penyelenggara pemerintahan paling bawah.
"Setiap tahun APBD saya print dan saya bagi ke ketua RT-RW, tomas (tokoh maysarakat -red), dll supaya mereka bisa langsung awasi lurahnya, karena saya menduga kuat ada korupsi berjemaah yang dilakukan oleh semua lurah pada saat itu," ungkap alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu.
Lalu, kata dia, setelah data tersebut ia bagikan, sejumlah warga mulai menunjukkan perlawanan terhadap lurahnya masing-masing, sehingga Taufiqurrahman dimusuhi banyak lurah.
Baca Juga: Perbedaaan Anies Baswedan dan Ahok Susun Anggaran DKI Jakarta
Ia menjamin kebenaran cerita itu dengan meminta warganet yang tinggal di Jakarta Pusat untuk memeriksanya sendiri.
Taufiqurrahman mengatakan, penyebaran data APBD itu terus ia lakukan, hingga kemudian pada 2012, ia membahasnya dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, yang kala itu menjabat wakil gubernur, mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan penuturannya, Ahok BTP memberikan respons yang baik dan memerintahnya untuk menempelkan data APBD secara resmi di seluruh keluarahan se-DKI Jakarta.
"Silakan cek langsung ke Ahok, mudah-mudahan beliau masih ingat, terima kasih saya kepada Ahok untuk satu hal ini," tulisnya.
Di samping itu, lanjut Taufiqurrahman, dirinya juga pernah memimpin demonstrasi di kantor gubernur, menuntut Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dijalankan secara demokratis, setelah mencium pertanda Musrenbang abal-abal.
"Musrenbang yang idealnya hasilnya adalah daftar isian keinginan dan kebutuhan rakyat, berubah jadi daftar isian keinginan dan kepentingan para elite, bahkan jadi daftar isian permainan proyek anggota dewan," cuit Taufiqurrahman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat