Suara.com - Sejarawan dan budayawan Betawi, Ridwan Saidi menyatakan tak pecaya jika kawasan Taman Ismail Marzuki akan dibangun hotel mewah berbintang 5. Sebelum hal itu dinyatakan sendiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Sebelumnya Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Dadang Solihin, membenarkan rencana tersebut. Tapi Ridwan Saidi meyakini hal itu tidak benar kecuali Gubernur Anies Baswedan sendiri yang menyatakannya.
"Iya, itu enggak berwenang dong, kecuali Gubernur Anies sendiri. Kalau pejabat lain enggak berwenang ngomong begitu," ujar Ridwan saat dihubungi Ayojakarta, Senin (25/11/2019).
Ridwan menyebut, pernyataan Dadang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Pertama, tanahnya mana? Kecuali seluruh tanah dipakai, tapi enggak mungkin. Ngawur tuh orang (Dadang), enggak ada logikanya," sambungnya.
Ridwan amat tidak percaya Anies dengan kemampuan intelektualitasnya mengizinkan pembangunan hotel bintang lima di kawasan TIM yang merupakan kawasan seni dan budaya.
"Nggak mungkinlah Pak Anies mengiyakan (pembangunan hotel), kan dia seorang intelektual jadi enggak mungkin. Dadang ngawur saja bicara," ucap budayawan yang akrab disapa Babe ini.
Pria sepuh kelahiran Jakarta 2 Juli 1942 ini mengatakan dirinya akan sangat marah bila pembangunan hotel dilakukan di kawasan TIM.
"Enggak bisa (dibangun). Jakarta memerlukan pembangunan yang beradab," tegasnya.
Baca Juga: Tolak Rencana DKI Bangun Hotel di TIM, PDIP: Tak Hargai Seniman dan Budaya!
Sejak Sabtu lalu (23/11/2019) viral video berjudul “Begini cara staf Anies Baswedan sosialisasi tentang renovasi TIM di hadapan seniman senior, pakai cara arogan,” yang diposting di Facebook oleh akun Humor Politik pukul 13.56 WIB. Deputi Gubernur DKI, Dadang Solihin, mengaku dirinya yang ada di dalam video tersebut.
Namia ia membantah terlibat cekcok dengan para seniman karena saat itu dirinya sedang sakit tenggorokan. Kala itu ia diundang hadir dalam diskusi bertajuk "PJK-TIM mau dibawa ke mana?", tepatnya pada Rabu (20/11/2019).
Sejumlah seniman dalam video itu tampak emosional tidak terima adanya pembangunan hotel di kawasan TIM. Dadang juga membenarkan ada para seniman yang geram dan menolak pembangunan hotel di kawasan yang diresmikan Gubenur Ali Sadikin pada 10 November 1968 itu.
"Iya, kalau yang hadir di situ menolak, menolaknya itu sebetulnya mereka menanyakan kenapa tidak diajak ngomong dulu, lalu mengapa pengelolaanya ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro)," jelas Dadang saat dihubungi wartawan, Minggu (24/11/2019).
Berita Terkait
-
Tolak Rencana DKI Bangun Hotel di TIM, PDIP: Tak Hargai Seniman dan Budaya!
-
Anak Buah Anies Ngomel ke Seniman: Mereka Ngomong Jorok!
-
Viral Video Deputi Anies Baswedan Bentak Seniman Senior saat Diskusi TIM
-
Alumni 212 Sediakan Mimbar Pidato Sambutan untuk Anies 2 Desember Besok
-
Satpol PP Bobol Bank DKI Rp 32 Miliar, Anies: Serahkan ke OJK dan Polisi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!