Suara.com - Aneh tapi nyata, beberapa waktu lalu kisah kawanan pencuri ini mendadak viral usai mencuri ubi jalar.
Ya, berbeda dari pencuri kebanyakan, umumnya mereka pasti akan sangat tertarik untuk mencuiri sesuatu yang bernilai tinggi, misalnya saja emas atau perhiasan.
Dilansir Suara.com dari laman SoraNews, Selasa (26/11/19), belakangan sejumlah kawanan pencuri di Jepang ketahuan mencuri 15 ton ubi jalar.
Ya, kejadian unik dan langka tersebut kabarnya terjadi di kawasan Prefektur Ibaraki, Jepang.
Bukannya mencuri uang atau emas, kawanan pencuri ini malah nekat mencuri ubi jalar yang jumlahnya tidak kira-kira.
Kejadian berawal saat seorang petani asal Oarai kaget bukan main ketika menyadari belasan ton ubi jalar yang disimpannya di gudang raib begitu saja.
Lelaki berusia 53 tahun ini mengatakan bahwa setidaknya ada 1.000 tempat yang disimpan dalam gudang dan berisi ubi jalar.
Namun, dirinya mendapati ada 750 wadah ubi jalar yang hilang. Rencananya, ubi jalar tersebut akan dijual ke pasar usai dipanen.
Merasa aman, ternyata pencurian ini bermula dari inisiatif sang petani yang sengaja tidak mengunci gudang penyimpanan ubi jalar itu.
Baca Juga: Ubi Jalar Karanganyar Untung Besar dan Ekspor ke Korea
Selama ini dirinya merasa ubi jalar tersebut aman disimpan dalam gudang meskipun tidak dikunci.
Sayangnya, belasan ton ubi jalar ini hilang dibawa lari oleh pencuri. Bukan kali pertama, ternyata kejadian pencurian ubi jalar ini pernah terjadi di Kota Ibaraki.
Pihak kepolisian mengatakan, pencurian itu dilakukan oleh sebuah kelompok. Mulanya pihak berwajib merasa sedikit tidak percaya, karena ubi jalar tergolong makanan yang harganya sangat murah.
Kendati harganya murah, petani yang menjadi korban pencurian ubi jalar tentunya mengalami kerugian sangat besar.
Karena ubi jalar yang dicuri tadi jumlahnya juga tidak sedikit. Sejumlah orang, banyak yang menerka-nerka, bahwa pencuri tersebut hanya ingin membuat kacau persediaan ubi jalar di pasaran Jepang.
Duh, semoga pencurian ubi jalar dalam jumlah besar di Jepang ini tidak terulang lagi ya.
Berita Terkait
-
Japan Youth Summit 2025 Sukses Digelar, Delegasi dari 25 Negara Bawa Pulang Penghargaan
-
Tiga Tokoh Internasional Hadir di Japan Youth Summit 2025, Sampaikan Pesan Perubahan Global
-
Japan Youth Summit 2025: Ajang Pertemuan Pemuda Dunia untuk Masa Depan Berkelanjutan
-
Ulasan Film Forget Me Not (2015): Saat Cinta Melawan Takdir untuk Tidak Dilupakan
-
Punya Resep Taklukkan Mimpi Buruk Timnas Indonesia, John Herdman Pernah Hajar Hajime Moriyasu
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan