Suara.com - Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Eman Suryaman berkomentar terkait wacana dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengklasifikasikan organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Indonesia.
Ketimbang dibuatkan kelompok, Eman menilai seharusnya ormas-ormas itu diajak bekerja sama dengan pemerintah.
Menurut Eman, tidak perlu ada klasifikasi bagi ormas karena sudah ada program yang hadir sebelumnya yakni pembinaan. Pembinaan tersebut dikatakannya bisa melalui pendidikan di lingkungan masyarakat maupun sekolah hingga kampus perguruan tinggi.
"Enggak (perlu) lah. Supaya kendali bagaimana mereka memahami NKRI, kebersamaan, pemahamaan tentang silaturahmi, itu yang harus dikedepankan," kata Eman saat ditemui di rumah dinas wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019) malam.
Lagi pula menurutnya saat ini ormas yang aktif di Indonesia sudah masuk kelompok-kelompok sesuai dengan kriteria. Mulai dari kelompok ormas berbasis agama, ekonomi hingga dunia pendidikan.
Ia mengatakan, apabila memang tujuannya untuk membina ormas untuk tidak 'bandel', lebih baik diajak kerja sama dengan pemerintah. Namun, menurutnya tetap diberikan ruang untuk memberikan kritik kepada pemerintah.
"Sebaiknya kerja sama dengan pemerintah. Tapi bisa juga kritik pemerintah agar ada dinamisasi, sumbangan pemikiran kepada pemerintah," tandasnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mewacanakan untuk mengklasifikasikan organisasi masyarakat atau ormas di Indonesia.
Klasifikasi tersebut dilakukan untuk memetakan ormas mana saja yang mesti dibina, diluruskan, hingga akhirnya dapat diajak berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait.
Baca Juga: Mal di Malang Edarkan Surat Tak Pasang Atribut Natal: Ada Sweeping Ormas
Hal itu dikatakan Tito saat berpidato dalam acara 'Penganugrahan Ormas Award 2019' di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Tito meminta Plt Dirjen Politik dan Pemerintah Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar untuk mendata ormas dan mengklasifikasikannya dalam bentuk 'grade'.
"Lepas dari penghargaan ini saya minta mungkin kepada Dirjen Polpum, Pak Bahtiar, kami melakukan pendataan yang lengkap tentang ormas-ormas yang ada. Kami buat grade-grade-nya," kata Tito.
Berita Terkait
-
Komisi II Setuju Permintaan Mendagri soal Pergeseran Anggaran untuk Blangko
-
Senang Mau Dibina Menteri Tito, FBR: Selama Ini Pemerintah Terkesan Apatis
-
Bukan Buat Jakarta, Anies Anggap Sindiran Tito untuk Seluruh Kepala Daerah
-
Mendagri Tito Skak Anies: Dibandingkan Shanghai, Jakarta seperti Kampung
-
Lewat Cara Ini, Tito Mau Bina dan Ajak Ormas Kolaborasi dengan Kementerian
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang