Suara.com - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya masih mendalami laporan kasus dugaan rekayasa penyiraman air keras yang dituduhkan kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Dalam hal ini, pihak pelapor adalah politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, jika tak cukup bukti dalam laporan Dewi, maka pihaknya akan menghentikan kasus tersebut.
“Kalau penyelidikan atau penyidikan kita dapat bahwa benar ada luka, dan tidak ada rekayasa mungkin kasusnya (Dewi Tanjung) akan dihentikan,” kata Iwan kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).
Meski demikian, polisi tetap melakukan pengkajian terkait laporan tersebut. Dalam hal ini, polisi mendalami ihwal dugaan rekayasa penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.
“Namanya masyarakat siapapun melapor harus kita terima. Kemudian kita lakukan pengkajian. Kan yang dilaporkan adalah masalah rekayasa,” ucap Iwan.
Kasus penyerangan terhadap Novel sendiri sudah lama ditangani oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Iwan menyebut, pihaknya alan berkoordinasi guna mendalami soal dugaan rekayasa seperti yang dituduhkan oleh Dewi Tanjung.
“Saya pikir saya tidak perlu lagi melakukan penyelidikan ulang. Saya tinggal berkoordinasi saja dengan teman-teman Dirkrimum bagaimana perkembangan hasil penyelidikan mereka terkait dengan yang dianggap bahwa rekayasa itu,” jelasnya.
“Teman-teman Dirkrimum punya datanya semua bahwa hasil visum, hasil pemeriksaan dokter apa semua ada,” sambung Iwan.
Sebelumnya, Novel Baswedan dilaporkan Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya atas tuduhan merekayasa kasus penyiraman air keras. Alasan Dewi melaporkan Novel karena kasus penyiraman air keras dianggap tak masuk akal.
Baca Juga: Tetangga Novel Baswedan Laporkan Balik Dewi Tanjung ke Polisi
"Saya melaporkan Novel Baswedan penyidik KPK terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras. Ada beberapa hal yang janggal dari rekaman CCTVdia, yakni dari bentuk luka, dari perban, kepala yang diperban tapi tiba-tiba mata yang buta begitu kan," ujar Dewi di Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019).
Dewi mencurigai adanya rekayasa di balik penyerangan tersebut. Novel disebut sebagai sosok yang merekayasa insiden yang dialaminya.
"Saya orang seni, saya juga biasa beradegan. Orang kalau sakit itu tersiram air panas reaksinya tidak berdiri, tapi akan terduduk jatuh terguling-guling. Itu yang saya pelajari, dan tidak ada reaksi dia membawa air untuk disiramkan," kata dia.
Berita Terkait
-
Nyamar jadi Polisi Incar Pengemplang Pajak, Sindikat China Raup Rp 36 M
-
Mabes Polri Terima Surat, Acara Reuni 212 di Monas Dijaga Ketat
-
Begini Konsep Penerapan ERP di Jakarta
-
Ungkap Kasus Penipuan Via Telepon, Polisi Ciduk 66 WNA China
-
Bobol ATM DKI, Polisi Tetapkan 41 Tersangka, Diantaranya Oknum Satpol PP
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel
-
Detik-detik Penembak Pengacara Ditangkap: Terkapar di Gang Sempit, Tak Berdaya Saat Pistol Ditemukan
-
Prabowo Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan: Kalau Ribut Terus, Nanti Wisatawan Ogah Datang!
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!