Suara.com - Publik dibuat meradang dengan proyek pelebaran got yang ada di Cakung, Jakarta Timur. Pasalnya proyek tersebut telah merusak rumah warga dan pihak kontraktor tidak mau bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.
Salah seorang warganet Twitter @el_kaezzar mengunggah sejumlah foto-foto kerusakan yang diakibatkan oleh proyek pelebaran got tersebut. Ia mengecam Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk bertanggungjawab atas kerusakan yang telah dihasilkan oleh bawahannya.
"Ini gara-gara proyek pelebaran got pasang buis atau ditch. Otomatis semua jembatan got di rumah warga harus dibongkar. Lucunya ini nggak akan dirapihkan lagi, warga yang harus membereskan pakai biaya sendiri #PemprovDKIZolim," cuit akun itu seperti dikutip Suara.com, Senin (2/12/2019).
Akun itu menjelaskan, sebelum ada proyek pelebaran got tiap rumah warga sudah memiliki jembatan kecil di atas got depan kediaman mereka. Namun, jembatan tersebut dihancurkan oleh kontraktor yang melakukab pelebaran got.
"Bekas galian atau bobok pun nggak langsung diangkut, bisa ditinggal berhari-hari depan rumah. Pastinya ganggu mobilitas," ungkapnya.
Tak hanya membiarkan sisa galian terbengkalai di depan kediaman warga, saluran got yang dipasang banyak menutupi saluran pembuangan air milik warga. Akibatnya, saluran air warga menjadi tersumbat.
Menurut informasi dari RT setempat, sang kontraktor tak mendapatkan anggaran untuk merapihkan kembali bekas galian sehingga dibiarkan begitu saja.
Tak hanya itu, proyek pelebaran itu juga dilakukan secara serampangan. Tiang listrik, telekomunikasi hingga gardu dibiarkan rusak akibat galian, bahkan beberapa tiang terpaksa berenang di dalam galian got tanpa dirapihkan kembali.
"Ini yang paling parah. Karena got dilebarin otomatis tiang-tiang listrik dan telkom/internet di pinggir got, kini hrs "berenang". Ada puluhan tiang yang terendam setelah proyek ini selesai. @DKIJakarta kerjanya nggak mikir ya desain gini diloloskan," tuturnya.
Baca Juga: Perpanjangan Izin FPI Belum Terbit, Presiden Jokowi: Urusan Menteri
"@DKIJakarta nggak mikir kalau sampai ada korsleting kah? Apalagi kalau tiang yang terendam keropos dan roboh! Mau nunggu kejadian dulu baru action?" protesnya.
Cuitan tersebut mendadak viral dan memancing amarah warganet. Hingga kini cuitan tersebut telah dicuitkan ulang sebanyak dua ribu kali dan disukai lebih dari 1.700 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas