Suara.com - PDI Perjuangan sepakat dengan anggapan PSI soal kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap memanfaatkan reuni 212 untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. PDIP menganggap kehadiran Anies di acara itu sudah pasti memiliki tujuan politis.
Hal tersebut dikatakan oleh ketua fraksi PDIP di DPRD DKI Gembong Warsono. Menurutnya reuni 212 dijadikan momentum tersendiri buat Anies. Terlebih lagi massa 212 menjadi pendukung Anies saat Pilkada 2017 lalu.
"Sudah pasti lah. Motifnya sangat politis. Realitanya kan seperti itu," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (4/12/2019).
Meski demikian, tindakan Anies itu disebutnya sah-sah saja untuk dilakukan. Namun menurutnya Anies harus memperhatikan penempatannya saat melakukan tindakan politis ketika menjabat Gubernur.
"Apakah itu tidak boleh? Ya boleh-boleh saja. Tinggal penempatannya tepat atau tidak, gitu saja," kata Gembong.
Meski demikian, ia menganggap untuk urusan Pilpres 2024 masih lama. Namun jika Anies berkeinginan untuk maju sebagai Capres, maka mantan Mendikbud itu disebutnya akan memanfaatkan segala momentum.
"Bicara 2024 prosesnya masih panjang. Setiap momentum harus dimanfaatkan sudah pasti itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sedang memanfaatkan momentum Reuni 212 untuk kepentingannya. Ia memanfaatkan massa yang hadir demi Pilpres 2024.
Anies disebut-sebut bakal maju dalam kontestasi politik 5 tahunan pada 2024, sxehingga sang gubernur memanfaatkan momentum 212 ini demi kepentingan politiknya.
Baca Juga: Jakarta Termasuk Kota Tidak Aman di Dunia, PDIP: Anies Kerjanya Tidak Fokus
"Yang memanfaatkan gerakan 212 tinggal @aniesbaswedan demi 2024," cuit @gunromli seperti dikutip Suara.com, Senin (2/12/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui