Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin menyambut baik keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK) mulai tahun 2021.
Maruf Amin menjelaskan bahwa penilaian karakter nilai bagi para pelajar itu penting. Menurutnya hal tersebut akan melahirkan sebuah kompetensi bagi siswa serta memiliki integritas.
Namun menurut ia kalau hendak mengganti UN harus ada alat ukur yang efektif sehingga dapat mengukur tingkat standar pendidikan di masing-masing daerah.
"Saya kira karakter nilai penting, karena pendidikan selain melahirkan, memiliki kompetensi juga memiliki integritas maka termasuk tata nilai," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Maruf Amin sendiri belum mendapatkan informasi terkait sistem Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter (SK) mulai tahun 2021.
Karena itu, dirinya mengatakan bahwa sistem itu nantinya bisa diuji apakah mampu mengganti peran UN sebagai alat ukur kemampuan para siswa.
"Belum, saya baru tahu, nanti akan diuji memiliki bisa jadi alat ukur dan tingkat pendidikan," ujarnya.
Maruf Amin mengungkapkan bahwa alat ukur tersebut penting untuk peningkatkan standar yang di masing-masing daerah.
"Itu keliatan kemampuannya. Enggak masalah ditiadakan tapi harus dikaji oleh Kemendikbud," tandasnya.
Baca Juga: Temui Jokowi dan Maruf Amin, Ahok Mengaku Tak Ada Arahan Khusus
Terkait dengan pengubahan itu diumumkan Nadiem saat Rapat Koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Efendi serta Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Lalu apa itu Asesmen Kompetensi Minimun dan Survei Karakter?
Nadiem menjelaskan, AKM itu terdiri dari ujian kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) yang digelar pada jenjang tengah yakni kelas 4,8, dan 11.
"Jadi kita kembalikan ke asalnya adalah utk penilaian sekolah penilaian sistem pendidikan. Itu makanya dilakukan di tengah jenjang dan alasan keduanya adalah agar itu memberikan waktu utk sekolah itu dan guru-gurunya itu melakukan perbaikan," kata Nadiem kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Nadiem kemudian menjelaskan survei karakter ditujukan untuk mengukur dan mengetahui karakter pribadi dan wawasan kebangsaan dari siswa.
"Pertanyaan yang personal saja mengenai apa opininya, mengenai topik topik gotong royong. Bhineka Tunggal Ika, tapi bukan gotong royong, bhineka tunggal ika yang ditanya tapi esensinya, behaviournya. Pengertian asas pancasila, jadi gak ditanya tentang sila. Sama sekali enggak," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia