Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi membuat kicauan tentang ideologi anarkisme. Postingan itu diunggahnya ke akun Twitter pribadinya, @Uki23, pada Senin (16/12/2019).
Awalnya, Dedek menjelaskan tentang spektrum anarkisme yang dapat dilihat dari karakter "extreme individualism" atau individualisme ekstrem.
"Spektrum anarkism juga dapat dilihat dari karakter 'extreme individualism', di sana karakter ultra kanannya, scientists masih perdebatkan ini. Kiri berarti otoritarian dimana dictatorship of the ploretariat justru menjadikan komunisme ideologi yang Government heavy," tulis Dedek.
Ia menambahkan, rangkuman beberapa pemikiran tentang anarkisme disajikan dalam buku karya "Andrew Heywood" berjudul "Political Ideologies".
Dedek mengatakan, ideologi anarkisme tidak pernah berhasil diterapkan dalam negara kebangsaan.
"Coba sebutkan nation state yang berhasil memakai ideologi politik anarkisme. Atau minimal partai politik pengusung ideologi politik anarkisme yang pernah berhasil memenangkan general election. Note: general election, nation wide, konteksnya kan nation state," ujar Dedek.
Pernyataan inilah yang kemudian dikritik oleh warganet. Mereka heran terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh jubir PSI.
Seperti yang diungkapkan oleh @boimbomi, "Seriusan Uki ngomong kayak gini?"
Sementara itu, warganet yang lain memberikan kritik kepada Dedek.
Baca Juga: Cara Apple Menjaga Kekuatan Brand Value
"Duh baca tweetmu jadi pengin ngepilok punggungmu gambar A dalam lingkaran," tulis @alqindy14.
"Sejak kapan anarkis berfikiran untuk mendirikan suatu negara? Hahaha banyolan apa lagi ini," komentar @wpalgunadi
"Ya namanya juga anarkisme mana kenal sama yang namanya nation state hahahaha," sindir @lalaahsr.
Banyak pula warganet yang memberikan contoh artikel mengenai implementasi konsep komunitas sipil non-negara untuk membantah argumentasi Uki.
Berita Terkait
-
Laporan Akhir Tahun The Indonesian Institute: Memudarnya Ideologi Parpol
-
Menag: Pemindahan Materi Khilafah Tak Berkaitan dengan Radikalisme
-
Pancasila sebagai Ideologi dan Kekeliruan Rocky Gerung
-
Viral! Ideologi Khilafah Masuk dalam Ujian Madrasah Aliyah di Jawa Timur
-
Twitwar Panas Demokrat vs PSI soal Raibnya Anggaran Aibon di Draf RAPBD DKI
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026