Suara.com - Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk main ke kantor KPK untuk menemui seluruh pimpinan dan pegawai.
Mendengar hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru menilai tidak penting untuk seorang Jokowi.
"Tidak terlalu penting, tidak terlalu penting," kata Ngabalin saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini Jokowi juga absen menghadiri acara Hari Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diadakan oleh KPK pada 9 Desember lalu. Ketimbang menemui petinggi KPK, Jokowi memilih untuk menyaksikan pertunjukan pentas #PrestasiTanpaKorupsi di SMK Negeri 57 Jakarta.
Menurut Ngabalin, Jokowi tidak perlu menghadiri acara-acara seremonial yang malah memangkas waktunya sebagai presiden.
"Jangan terlalu banyak acara-acara ceremonial, buang-buang waktu, presiden harus menyisihkan waktu yang banyak untuk bisa kemana-mana," pungkasnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan beberapa pimpinan sebentar lagi akan memasuki masa purnajabatan di lembaga antirasuah. Sebelum tugasnya selesai, Saut meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk main ke kantor KPK untuk berkumpul bersama para pegawai KPK.
"(Pak Jokowi) main-main lah ke KPK, ada benih yang sudah tumbuh di KPK," kata Saut di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2019).
Selain itu, Saut meminta agar Jokowi berbicara dengan penyidik ihwal kerja-kerja pencegahan korupsi. Menurutnya, cara tersebut tepat guna melakukan pencegahan kedepannya.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Calon Ibu Kota Baru
"Ngobrol lah dengan penyidik, terus dengan tim pencegahan yang sudah keliling Indonesia," kata Saut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Polri Tangkap 51 Ribu Tersangka Narkoba! Ada Ratusan Anak-Anak Terlibat
-
Tak Perlu Tunggu Mahfud, KPK Endus Dugaan Korupsi Whoosh Anggaran Bengkak 3 Kali Lipat Disorot
-
Gelorakan Resolusi Jihad, Hasto Ungkap 3 Pesan Penting Megawati di Hari Santri 2025
-
Said Didu Kuliti Borok Proyek Whoosh, Sarankan KPK Panggil Rini Soemarno hingga Budi Karya
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan
-
Tubuh Luka Bakar 55 Persen, Nyawa Nenek Korban Ledakan Gas di Cengkareng Tak Tertolong!
-
Sejarah Baru! Prabowo Setujui Ditjen Pesantren: Kado Hari Santri 2025
-
Preman di Terminal Kp Rambutan Jaktim Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Pria saat Nyapu Jalanan