Suara.com - Menjelang detik-detik purna tugas, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang bersama penyidik senior KPK Novel Baswedan serta Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menggelar launching monumen antiteror sebagai pengingat atas banyak teror terhadap pegawai KPK.
Monitor waktu tersebut diletakkan di lobi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).
"Sebagai pengingat bahwa ada banyak teror kepada pimpinan dan pegawai KPK, namun satu pun pelakunya tidak tertangkap," kata Yudi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).
Yudi juga menyoroti kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan yang hingga kini juga belum terungkap. Padahal, Presiden Joko Widodo sudah mengultimatum Polri dalam pengusutan kasus Novel hingga awal Desember 2019.
"Padahal presiden selaku penguasa tertinggi negara sudah memerintahkan ditangkap segera, bahkan dalam hitungan hari setelah janji tanggal 19 Oktober 2019 dan awal Desember 2019 sudah terlewati," kata Yudi.
Menurut Yudi, monumen simbol waktu tersebut akan menjadi perhatian pula untuk Ketua KPK terpilih Firli Bahuri Cs.
"Ini monumen ini merupakan simbol pengingat untuk menunjukan waktu sudah berapa hari pelakunya penyerangan bang Novel belum tertangkap sejak 11 April 2017 dan Januari 2020 akan menginjak waktu 1.000 hari," imbuh Yudi.
Berita Terkait
-
Hari Ini, Firli Bahuri cs Akan Dilantik di Istana
-
Tangis Haru Saut Peluk Laode Saat Perpisahan Dengan Pegawai KPK
-
Dibunuh Polisi saat Demo Tolak RUU, Nama Randi dan Yusuf Diabadikan di KPK
-
Jelang Purna Tugas, Agus Rahardjo Benahi Barang-barang di KPK
-
Kritik Wacana Penghapusan Pidana Korporasi, Menkumham Sebut KPK Keliru
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim