Suara.com - Inilah kisah penduduk Desa Latiung, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Aceh, yang kosong melompong ditinggal penduduknya setelah tsunami menerjang tahun 2004.
Selang 15 tahun, 2019, puing-puing bangunan Desa Latiung yang ditinggal warga masih bisa terlihat secara jelas.
Salah satunya papan nama Sekolah Negeri Latiung yang masih berdiri kokoh terbuat dari beton.
Sementara bekas dan sisa bangunan sekolah berwarna hitam masih tegak berdiri, terpanggang sinar matahari dan guyuran hujan, dan terlihat samar ditutupi tumbuhan liar.
Yang terlihat masih terawat dengan baik hanyalah lokasi pemakaman. Sejumlah kuburan dan batu nisan tampak terjaga kebersihannya.
Selain itu, tak jauh dari desa tersebut, mulai dibangun pelabuhan nelayan di pinggir laut. Jarak antara pelabuhan dan desa tersebut, hanya terpaut sekitar 100 meter. Kekinian juga, terdapat satu warung kopi di sana.
"Masih teringat jelas di kepala saya terjadinya peristiwa linon (gempa) di atas jam sebelas malam, Selasa, Desember 2004 lalu. Waktu itu umur saya baru 12 tahun, kelas 6 SD,” kata Yoyon Tasoma, mantan warga desa tersebut kepada Portalsatu.com—jaringan Suara.com, Kamis (26/12/2019).
“Rumah saya roboh total dan kami sempat keluar dari rumah, lalu ada informasi bahwa air laut surut. Saya lari sekuat tenaga menyeberangi sawah dan semak belukar, menjauh dari kampung saya.”
Pria yang kini berusia 27 tahun itu, dengan wajah menunduk dan sedih, mengingat kejadian pada masa itu.
Baca Juga: Kenang Tsunami Aceh, Warga Berziarah ke Kuburan Massal Tsunami
Saat dia melarikan diri sejauh kurang lebih 4 kilometer dalam gelap gulita malam, melintasi persawahan dan semak belukar, mengikuti warga lain yang juga berhamburan lari dari rumahnya.
Dia mengaku merasa sedih setiap melihat bekas desanya. Ada keinginan untuk kembali dan menetap di sana.
Namun, hal itu tidak dapat terwujud disebabkan warga dan saudaranya yang tidak mau kembali.
Mereka lebih memilih tidak pindah dan tetap tinggal di lokasi titik akhir pelarian saat menghindar dari bencana linon dan smong (tsunami), yang kini disulap menjadi perkampungan dengan nama sama, Desa Latiung.
"Kejadian linon dan smong itu hanya beda hari saja dengan kejadian di daratan Aceh yang terjadi 26 Desember, sedangkan di daerah kami terjadi 28 Desember tahun yang sama," ujar Yoyon.
Yoyon merasa sedih melihat kampung yang ditinggalkan itu. Namun, dia juga sudah merasa nyaman tinggal di perkampungan baru.
Berita Terkait
-
Kenang Tsunami Aceh, Warga Berziarah ke Kuburan Massal Tsunami
-
15 Tahun Tsunami Aceh, Korban Anak-Anak Masih Butuh Perhatian
-
Peringati Tsunami Aceh 2004, Ini Kisah yang Baru Diungkap Almuniza
-
4 Kenangan Tak Terlupakan Tsunami Aceh Pasca 15 Tahun Berlalu
-
Air Mata dan Doa di Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan