Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya terus mengupayakan penanggulan banjir yang menimpa sejumlah kawasan di Jakarta pada awal tahun 2020. Proses evakuasi warga pun terus dilakukan.
Anies Baswedan terlihat melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi terdampak banjir sejak Rabu (1/1/2020). Dalam kunjungan tersebut Anies menyapa warganya dan mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversial.
Salah satunya, ia menyebut kalau anak-anak senang bermain air saat banjir. Hal itu disampaikan oleh Anies saat berkunjung ke Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Selengkapnya, berikut 6 pernyataan kontroversial Anies Baswedan saat proses evakuasi korban terdampak banjir.
1. Kemendagri Minta Tentukan Status Bencana, Anies: Konsekuensi Tak Sederhana
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal permintaan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk segera menentukan status bencana. Menurutnya, status bencana memiliki konsekuensi tersendiri.
Meski demikian, Anies Baswedan mengaku belum mendengar langsung permintaan itu dari Tito Karnavian. Karena itu ia ingin menunggu pernyataan resmi terkait penentuan status ini.
2. Soal Bencana, Anies: Jakarta Sebenarnya Kota Diganti Nama Jadi Provinsi
Baca Juga: Bupati Lebak: Banjir Bandang Akibat Pembalakan dan Tambang Emas Liar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai tak perlu ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat kota.
Anies mengakui, penanganan bencana di Jakarta tidak perlu sampai seperti itu.
3. Anies Baswedan: Anak-anak Senang Main Air tuh saat Banjir
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi terdampak banjir di ibu kota sejak Rabu (1/1).
Salah satu kesimpulan yang dibuat Anies adalah, banyak anak-anak Jakarta yang senang bisa bermain air saat banjir seperti ketika berkunjung ke Kampung Pulo, Jakarta Timur. Anies mengaku tidak mempermasalahkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu