Suara.com - Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Djaja Buddy Suhardja mengaku, pernah memberikan sejumlah uang kepada eks Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.
Hal itu diungkap Djaja saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta terkait sidang lanjutan kasus korupsi Alkes Banten dan Tangerang dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
Djaja menyampaikan hal itu setelah ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, soal adanya sejumlah uang diterima Rano Karno.
"Pernah (memberikan uang ke Rano Karno)," ujar Djaja di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
Djaja menyebut pemberian uang tersebut diketahuinya, setelah Rano Karno melakukan komunikasi dengan adik kandung eks Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tersebut.
"Karena Pak Rano bilang sudah ke Pak Wawan," ungkap Djaja.
Jaksa pun kembali menanyakan total uang yang diberikan Djaja kepada Rano Karno.
"Rp 700-an juta lah pak. Berapa kali pak (penyerahan uang), sampai lima kali enggak salah. Ada saya langsung ke rumahnya dan kantornya," kata Djaja.
Djaja juga mengaku, pemberian uang itu dilakukan setelah dirinya mendapat perintah Wawan.
Baca Juga: Bertemu Kapolri, Ketua KPK Apresiasi Penanganan Kasus Novel Baswedan
"Kalau tidak salah satu tahun. Bulan berbeda. Tahun 2012 katanya Pak Rano sudah ketemu Pak Wawan di Ritz Charlton lalu panggil saya," ujar Djaja.
Untuk memastikan total pemberian uang, JPU pada KPK membacakan keterangan Djaja yang telah tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam BAP itu, Jaja pernah memberikan uang sebesar Rp 350 juta setelah menerima telepon dari ajudan Wagub bernama Yadi pada Desember 2012 lalu.
"Ada Rp 350 juta," ujar Djaja.
Lebi lanjut, Djaja mengaku, pemberian uang itu dilakukan bersama ajudan dan sopir. Menurutnya, Wawan memerintahkan dirinya melalui anak buahnya, Dadang Prijatna.
"Saya selalu bersama sama ajudan dan sopir. Begitu uang dikasihkan oleh perintah pak Wawan ke pak dadang langsung enggak diinapkan waktu itu sudah telepon pak," kata Djaja.
Berita Terkait
-
KPK Panggil Bintang FTV Faye Nicole Jones Terkait Kasus Korupsi Wawan
-
Besok, Wawan Adik Ratu Atut Bakal Dipindahkan ke Lapas Cipinang
-
Setelah Eksepsi Ditolak Hakim, Wawan Tetap Ngotot Lawan Sangkaan KPK
-
Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Tolak Keberatan Wawan Adik Ratu Atut
-
Sidang Lanjutan Korupsi Wawan, Tim Kuasa Hukum Singgung UU KPK Baru
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis