Suara.com - Buntut banjir Jakarta di awal tahun 2020, sebanyak 7 fraksi partai di DPRD DKI Jakarta menyetujui pembentukan panitia khusus untuk mengumpulkan data, menelusuri penyebab, serta mencarikan solusi atas bencana banjir di ibu kota. Pansus itu disebut pansus banjir
Ketujuh fraksi tersebut adalah PDIP, Nasdem, Golkar, Demokrat, PAN, PKB-PPP, dan PSI. Jupiter, anggota Fraksi Nasdem, menegaskan pansus yang nanti dibentuk tidak ditujukan untuk menyerang Gubernur Anies Baswedan.
“Pansus yang kami rencanakan ini bukan untuk menyerang pak gubernur,” kata Jupiter, Jumat (10/1/2020).
Jupiter mengatakan, pansus itu nantinya ditujukan untuk membuat rencana penanganan banjir ibu kota. Karena itu ia menyebut pansus nantinya tidak akan menganggu kinerja pemprov dalam menangani banjir.
Bahkan, ia mengklaim Anies dan petugasnya bisa terbantu oleh pansus yang akan mencari seluk-beluk penyebab banjir.
“Pansus ini justru untuk membantu pak gubernur dalam mencari solusi terhadap pengendalian banjir di DKI Jakarta,” kata dia.
Hanya saja pansus banjir belum akan dibentuk dalam waktu dekat. Sebab para anggota DPRD berencana melakukan kunjungan kerja ke Belanda.
Jupiter mengatakan Pansus ini sangat diperlukan oleh warga Jakarta. Pasalnya, tugasnya nanti adalah mencari tahu sebab banjir dan menanganinya.
Ia juga ingin kerja yang dihasilkan Pansus ini matang. Jika perlu, kata Jupiter, Pansus akan melakukan kunjungan kerja untuk mempelajari penanganan banjir di negara lain.
Baca Juga: Gubernur BI: Banjir Jakarta dan Lainnya Sebabkan Harga Beras Naik
"Salah satu fungsi Pansus ini juga menggandeng dan berdikusi dengan tim ahli. Bahkan, kalau perlu kami juga studi banding ke Jepang atau ke Belanda yang memang terbukti bisa mengendalikan banjir," ujar Jupiter.
Selain itu, Jupiter menyebut di tengah pembahasan Pansus, pihaknya juga akan melakukan agenda lainnya. Yakni sidak kesiapan pompa penyedot air di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi datangnya banjir lagi.
"Kami dalam waktu dekat itu mau sidak pompa, gabungan tujuh fraksi," ucap Jupiter.
Ke depannya, ia menyebut Pansus ini nantinya akan membantu Pemprov dalam penanganan banjir dalam jangka panjang. Karena itu, ia menyebut pembentukan Pansus harus disegerakan.
"Pansus banjir adalah bukti konkret keberpihakan dewan terhadap rakyat Jakarta," klaimnya.
Anies pun mau digugat. Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020 mengklaim telah menerima 600 laporan korban terdampak banjir. Sebanyak 186 warga dalam laporan yang diterima Tim Advokasi Banjir 2020 mencantumkan nilai kerugian terkait rencana gugatan class action terhadap Anies Baswedan.
"Sampai tanggal 9 Januari 2020 pukul 21.00 WIB, Jumlah email yang masuk sudah mencapai 600 laporan, dari data tersebut yang sudah berhasil terinput sebanyak 243 pelapor," kata koordinator Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Alvon Kurnia Palma.
Mantan Direktur YLHBI itu menyebut nilai total kerugian dari para pelapor mencapai Rp 43,32 miliar. Untuk nilai kerugian terkecil tercatat Rp 890 ribu dan terbesar Rp 8,7 miliar.
Berdasarkan wilayah, pelapor terbanyak berdomisi di Jakarta Barat dengan total mencapai 120 orang atau 49 persen dari total pelapor yang teridentifikasi. Mereka mengadukan banjir melanda Kecamatan Cengkareng (34 orang), Kebon Jeruk (31 orang), dan Kembangan (15 orang).
Diikuti area Jakarta Timur sebanyak 52 orang atau 21 persen pelapor. Menurut Alvon, aduan terbanyak datang dari korban yang tinggal di Pulogadung, yaitu 12 orang.
"Terdapat 49 kecamatan yang telah melapor," ujar dia tanpa merincinya.
Sebelumnya, Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020 membuka pendaftaran bagi warga terdampak banjir untuk mengajukan gugatan class action terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Gugatan ini diinilai perlu guna mencegah terjadi kembali dampak buruk dan kerugian akibat banjir di Ibu Kota.
Terakhir, pekan depan Anies diancam akan didemo dengan tuntutan penurunan dari kursi gubernur DKI.
Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung berencana melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa pekan depan tepatnya 14 Januari 2020. Aksi tersebut ditujukan untuk Anies Baswedan.
Berdasarkan agenda yang diterima, aksi tersebut mengundang elemen masyarakat lainnya untuk turut hadir menyampaikan pendapat dan kekecewaan mereka terhadap Anies yang dinilai gagal menangani banjir di Jakarta.
Dalam aksinya pekan depan, mereka bakal menuntut Anies untuk mundur.
"Korban nyawa saudara-saudara kita yang hanyut saat banjir, kerugian harta benda. Selama dua tahun, tidak ada hasil kerja yang bagus untuk kita. Bersuaralah, bergeraklah, Anies harus mundur," tulis agenda aksi tersebut seperti dikutip Suara.com.
Adapun mereka yang direncanakan akan memberikan orasi di dalam aksi, yakni Abu Janda, Dewi Tanjung, Effendi Achmad, dan Sisca Rumondor. Saat dikonfirmasi, Dewi Tanjung membenarkan ihwal rencana aksi yang melibatkan dirinya tersebut.
"Insyaallah iya betul," kata Dewi Tanjung saat dihubungi Suara.com.
Semwntara itu sebagai tim penggerak, tertulis di dalam agenda, di antaranya Sisca Rumondor (penggagas - Bunda Milenial), Ahi (Bara Baja), Nancy & Oscar (Manguni), Nanda Abraham (ASJBI), Harry (DAG), serta Alex Katam (GBIK).
Untuk diketahui, Dewi Tanjung pernah membuat pernyataan kontroversial terkait kasus yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Dewi Tanjung menyebut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan hanyalah setingan belaka.
Berita Terkait
-
Pansus Belum Terbentuk, DPRD Ingin ke Belanda Belajar Masalah Banjir
-
7 Fraksi Setuju Pansus Banjir, Nasdem: Bukan untuk Serang Anies
-
Jika Jakarta Banjir Lagi, Polisi Izinkan Pemotor Masuk Tol
-
5 Gedungnya Kena Banjir, Kemenkeu RI Klaim Asuransi Rp 50,6 Miliar
-
Gubernur BI: Banjir Jakarta dan Lainnya Sebabkan Harga Beras Naik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang