Suara.com - Gedung PT OHP di Jalan Pulo Mas Barat IV nomor 99, Pulo Mas, Pulo Gadung, Jakarta Timur menjadi sorotan publik pasca digerebek polisi karena menjadi lokasi penculikan yang dilakukan tiga pelaku terhadap korban berinisial MS.
Aksi penculikan itu diduga lantaran korban telah menggelapkan uang perusahaan sebesar Rp 21 juta.
Sejak kasus ini terbongkar, ternyata para karyawan yang bekerja di perusahaan event organizer itu tertutup kepada lingkungan sekitar.
Salah satu pedagang nasi uduk yang berjualan di lokasi penculikan itu, mengaku tak pernah mengenal orang-orang yang bekerja di kantor tersebut. Sebab, kata dia, karyawan di kantor EO itu jarang makan di luar kantor.
"Saya malah tidak mengenal orangnya, enggak mengenal karyawannya satu sama lain itu enggak kenal. Sekali-kali ada karyawan perempuan yang jajan di sini, kalau laki-laki itu enggak sama sekali," kata Bu Bejo di lokasi, Kamis (16/1/2020).
Berdasarkan pengamatannya, kantor ini sudah berdiri cukup lama, namun karyawan yang bekerja di dalam kantor berganti-ganti.
"Sudah cukup lama sih di sini, kalu setahu saya disitu itu sering gonta-ganti orang yang masuk, soale kan event-event apa gitu kerjanya," ucapnya.
Bu Bejo mengaku tidak tahu kalau kantor tersebut baru saja digrebek pihak kepolisian.
"Saya kurang tahu menahu, karena saya di sini kan hanya jualan saja, dari pagi sore pulang, saat kejadian grebek itu emang saya enggak tahu," tutupnya.
Baca Juga: Lelaki Ini Culik Bocah Demi Fee Proyek Cepat Diberi Sang Ayah
Berdasarkan pantauan Suara.com, kantor itu tampak sudah digembok rapat, bagian teras rumah tampak berantakan dan hanya ada satu motor vespa yang terparkir depan garasi.
Kantor ini tampak seperti sebuah gudang tempat penyimpanan logistik dan alat-alat event organizer.
Sejak pukul 10.00 WIB masih ada aktivitas orang di dalam, namun sekitar pukul 11.12 WIB seluruh karyawan tampak keluar meninggal kantor.
Salah satu karyawan, Anton menyebut untuk hari ini kantor PT OPH di Pulomas tidak beroperasi.
“Untuk hari ini, tidak berjalan dulu, Kami di sini menyerahkan semuanya ke polisi. Jadi dari sisi perusahaan, kita nggak bisa kasih keterangan apa-apa,” kata Anton sambil meninggalkan lokasi.
Mereka tidak memperbolehkan awak media untuk masuk lebih jauh ke dalam, sebab kantor digembok rapat.
Berita Terkait
-
Gara-gara Uang, Begini Kronologi Penyekapan di Pulomas
-
Kondisi Terkini Lokasi Penyekapan di Pulomas, Karyawan Diliburkan
-
Penculikan di Pulomas, Polisi Buru Otak Penyekapan
-
Seminggu Disekap, Korban Penculikan Pulomas Cuma Diberi Makan Sehari Sekali
-
Penyekapan di Pulomas, Korban Diduga Gelapkan Uang Perusahaan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"