Suara.com - Tayangkan Rekaman CCTV, Adian Napitupulu Bantah Terjadi Keributan Saat KPK Hendak Geledah DPP PDIP
Politikus PDIP Adian Napitupulu membantah terjadi keributan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat saat penyidik KPK hendak melakukan penggeledahan, pekan ini.
Adian lantas meminta KPK untuk mengklarifikasi isu terjadinya keributan di Kantor DPP PDIP.
Mulanya, Adian menayangkan video saat tim penyidik KPK hendak menggeledah Kantor DPP PDIP pada Kamis 9 Januari 2020.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terlihat beberapa penyidik KPK di basemen Kantor DPP PDIP.
Menurut Adian, dari tayangan CCTV tersebut, Satgas DPP PDIP menanyakan identitas hingga surat surat-surat izim kepada penyidik KPK.
Pertanyaan itu, kata Adian, merupakan kewajaran ditanyakan Satgas PDOP kepada pihak mana pun yang datang ke kantor.
Hanya, Adian menegaskan berdasar video CCTV itu dapat dipastikan tidak ada keributan antara Satgas DPP PDIP dengan penyidik KPK, sebagaimana yang dikabarkan belakang ini.
"Dari video ini, dia (penyidik KPK) pergi ketawa-ketawa saja. Pertanyaan saya, pemberitaan tentang kehebohan keributan ada enggak dalam peristiwa ini? Enggak ada, lalu siapa yang memframing seolah-olah ada perdebatan panjang, ada perselisihan, dalam faktanya menurut CCTV tidak ada," kata Adian dalam diskusi bertajuk 'Ada Apa di Balik Kasus Wahyu' di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).
Baca Juga: Akhir Kedigdayaan Pendekar Pemberantas Korupsi Bernama KPK
Adian meminta KPK untuk mengklarifikasi isu terjadinya keributan saat hendak melakukan penggeledahan di Kantor DPP PDIP.
Bahkan, eksponen aktivis 98 itu pun menantang KPK untuk menunjukkan bukti video jika memang terjadi keributan.
"Adian Napitupulu menyangkal berdasar video CCTV bahwa ada keributan di DPP PDI Perjuangan, tidak ada. Videonya ada," katanya.
"Saya mau bertanya KPK punya video enggak? Kalau ada, bawa video KPK, kita adu. Biar jelas dong, polemik-polemik yang tidak mendidik rakyat harus diselesaikan," kata dia.
Berita Terkait
-
Akhir Kedigdayaan Pendekar Pemberantas Korupsi Bernama KPK
-
Sambangi Bareskrim Polri, Tim Hukum DPP PDIP Konsultasi Soal Pemberitaan
-
Usai Bertemu Dewas KPK, Tim Hukum PDIP Serahkan Surat
-
Berkaca dari Kasus Wahyu, DKPP Minta KPU Tak Sendiri saat Terima Tamu
-
Kasus Suap Alih Fungsi Hutan Riau, KPK Panggil Ketum PAN Zulkifli Hasan
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat