Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengaku diserang oleh buzzer bayaran yang disebutnya khusus dikerahkan oleh pihak PDI Perjuangan. Ia merasa diserang oleh buzzer usai mencuit terkait tersangka kasus suap yang juga Caleg PDIP Harun Masiku.
Terkait itu, Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari buka suara. Eva mengatakan bahwa tudingan menyoal buzzer tersebut hanya karangan Andi Arief semata.
"Ada yang (kasih info) ngarang, lalu dikasih ke AA. Masak follower dikit gitu dibayar," ujar Eva saat dihubungi Suara.com, Jumat (24/1/2020).
Meski membantah tudingan yang dilayangkan Andi Arief, namun Eva tidak memungkiri bahwa PDI Perjuangan juga memiliki buzzer dan influencer sebagai tim media sosial yang ada di partai.
Buzzer tersebut, kata Eva, sudah ada bahakn sebelum penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Setahuku, sejak sebelum pileg dan pilpres PDIP sudah punya pasukan udara yang terorganisir dan besar karena memang pembentukannya melalui struktur partai. Bahkan DPP bikin pelatihan khusus para utusan DPC untuk menggerakkan pasukan media," kata Eva.
Adapun buzzer yang dimaksud Eva merupakan para kader PDIP itu sendiri yang bekerja secara suka rela. Mereka diberdayakan untuk menjadi bagian dari tim media sosial.
"Tidak dibayar karena kader sendiri. Bayangin dong 500 lebih DPC dan 34 Provinsi ada tim sosmed. Mereka buzzer dan influenzer yang standby on call," ujar Eva.
Sementara itu, terkait munculnya sejumlah akun yang dikategorikan dan masuk dalam daftar buzzer PDIP, Eva mengaku tak mengenal akun-akun tersebut.
Baca Juga: Tak Hanya Hasto, KPK Periksa Tiga Staf PDIP Terkait Suap Eks Komisioner KPU
"Setahuku di group influenzer ku isinya aktivis partai sih," kata Eva.
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengaku kaget dengan sikap PDI Perjuangan soal kasus suap yang menyeret nama Harun Masiku.
Harun ditetapkan sebagai tersangka suap penggantian anggota DPR Pengganti Antarwaktu (PAW) 2019-2024 kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Terkait kasus tersebut, Andi memberikan komentar lewat cuitan di jejaring Twitter pribadinya.
Ia mengatakan, mestinya PDI Perjuangan berterima kasih kepadanya karena telah mengungkap kecurangan kader partainya, bukan malah sebaliknya memberikan serangan.
"Sikap PDIP mengagetkan. Harusnya saya dapat ucapan terima kasih karena memberi info praktek kotor bebrapa kadernya dalam OTT Wahyu dkk," cuitnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (23/1/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India