Suara.com - Warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, dibuat geger oleh aks Agus Iping yang membunuh ibu kandungnya hanya gara-gara tidak dibelikan ponsel.
Pemuda berusia 25 tahun tersebut, tega memukul ibu kandungnya Liling hingga tewas pada Kamis (23/1) malam.
Tidak sampai di situ, Agus juga membuat ulah lagi dengan membakar motor miliknya sendiri.
Tak hanya sepeda motornya yang hangus terbakar, tapi juga rumah ibu serta tetangganya.
Wakapolres Pulpis Komisaris Imam Riyadi dalam gelar perkara, Jumat (24/1/2020), mengatakan peristiwa itu bermula ketika Agus merasa kehilangan ponsel miliknya.
“Agus pulang ke rumah langsung marah-marah sembari mencari ponselnya yang hilang. Ibunya yang berada di rumah tetangga lantas pulang mendengar anaknya marah-marah,” kata Imam Riyadi seperti diberitakan Kanalkalimantan.com—jaringan Suara.com.
Ketika Liling pulang, Agus yang sudah gelap mata langsung mengambil timbangan kuningan jenis dancing dan menghantamkan ke kepala sang ibu.
Liling tewas seketika setelah dipukul memakai timbangan kuningan tersebut. Bukannya merasa bersalah, Agus lantas menyulut api ke tangki bahan bakar sepeda motornya.
Dalam hitungan menit, kobaran api langsung membakar rumahnya serta satu rumah tetangga. Warga kemudian berdatangan dan mencoba memadamkan api.
Baca Juga: Anak Bunuh Ibu Kandung karena Dengar Bisikan Wanita Gaib
“Atas laporan masyarakat dan keterangan saksi, malam itu juga pelaku kami tangkap. Pasal yang kami kenakan adalah melakukan penganiayaan dalam lingkup rumah tangga sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang Pasal 44 ayat 3 UU No 23 Tahun 2004 dengan ancaman Penjara 15 Tahun,” kata Imam.
Mudah Emosi
Kelakuan Agus Iping Warga Desa Kanamit RT 03 yang tega memukul ibu kandung hingga meninggal dunia menggegerkan masyarakat.
Pelaku Agus 25 tahun yang kesehariannya adalah kuli serabutan di Desa kanamit memang memiliki kepribadian yang mudah emosi.
“Selain itu sosok Agus ini juga diketahui nakal di desanya suka sekali berkelahi dengan pemuda di sana. Bisa jadi karena pengaruh obat membuat emosi pelaku sulit terkontrol,” kata Imam.
Berita Terkait
-
Mengamuk, Iping Bunuh Ibunya Pakai Batu Timbangan hingga Bakar Rumah Pak RT
-
Pakai Toa Masjid, Bujang Tua Umumkan: Saya Baru Bunuh Ibu Kandung
-
Anak Bunuh Ibunya saat Hendak Salat Tahajud, Aksinya Diumumkan di Masjid
-
Minta Ganti Nama Tapi Dilarang, Hendriyanto Aniaya Ibu Kandung hingga Tewas
-
Menpora Serahkan Aksi Lempar Botol Gubernur Kalteng kepada Mendagri
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial