Suara.com - Kondisi Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China digambarkan saat ini sangat sepi, bahkan bak kota mati. Hampir tak ada warga di kota yang disebut-sebut sebagai asal mulanya virus corona menyebar, keluar dari kediamannya.
Hal itu digambarkan oleh salah satu mahasiswi Indonesia di Wuhan, Patmawaty Taibe sebagaimana ia jelaskan dalam webinar yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok, Rabu (29/1/2020) melalui channel Youtube.
Menurut mahasiswi yang tengah menyelesaikan program doktor jurusan psikologi di Central China Normal University, ia tinggal di sebuah apartemen di Kota Wuhan bersama beberapa mahasiswa lain, baik dari Indonesia maupun Aljazair.
Ia menggambarkan, sejak ia belajar di Wuhan sejak 2016, baru kali ini dirinya melihat gambaran Kota Wuhan yang sepi.
"Jalanan sepi, hanya satu dua mobil ambulans yang lewat. Hanya satu dua orang yang keluar di jalanan," ujar mahasiswi yang biasa disapa Eva itu.
Ia juga menginformasikan, apabila ada 97 mahasiswa Indonesia yang saat ini berada di Wuhan. Dan sepengetahuannya hingga Rabu, kondisi mereka dalam keadaan sehat semua.
Ia juga mengaku banyak informasi dari Indonesia yang telah ia terima. Salah satunya adalah upaya pemerintah melalui Kemenlu terkait upaya evakuasi WNI dari Wuhan. Termasuk juga upaya TNI yang sudah menyiapkan pesawat khusus.
"Karena saat Wuhan dilockdown (diisolasi) bertepatan libur Imlek, jadi biasanya kami sudah menyiapkan stok logistik untuk seminggu. Namun hingga saat ini informasi kapan kondisi ini selesai kami belum tahu, masih menunggu informasi," ujar Eva.
Terima Bantuan Dana
Baca Juga: WNI di Wuhan Dikasih Duit Ratusan Juta, Disuruh Beli Makan Sendiri
Dalam kesempatan webinar itu, Eva juga menyampaikan, dirinya bersama para mahasiswa lain di Wuhan sudah menerima bantuan dari pemerintah Indonesia dalam bentuk dana yang ditransfer ke masing-masing rekening mahasiswa. Di mana dana tersebut bisa digunakan untuk membeli stok logistik untuk tujuh hari ke depan.
Namun demikian, Eva mengungkapkan, salah satu bantuan yang penting adalah masker N95. Karena stok masker semakin berkurang, sementara para mahasiswa tidak bisa membeli karena toko-toko di Wuhan tutup.
"Beli secara online juga tidak bisa," katanya.
Berharap Dievakuasi
Meski tetap berusaha tenang dan dalam kondisi sehat. Eva mengungkapkan, kondisi Wuhan yang 'terisolasi' sampai batas yang belum ditentukan menjadikan sejumlah mahasiswa Indonesia termasuk dari negara lain mulai khawatir dan berharap dievakuasi oleh pemerintah negara masing-masing.
"Terlebih lagi jumlah korban virus corona yang dilaporkan terus bertambah, membuat kita khawatir," katanya.
Berita Terkait
-
Air dan Inhalasi Hidrogen Disebut Mampu Cegah Serangan Virus Corona
-
WNI di Wuhan Dikasih Duit Ratusan Juta, Disuruh Beli Makan Sendiri
-
Ikut Keluarga ke Lombok, Balita Asal China Diduga Kena Virus Corona
-
Kemenkes Pastikan Indonesia Masih Zero Positif Virus Corona
-
Libur Imlek Pegawai KBRI China Dipotong karena Virus Corona
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon